GridFame. id - Kabar pilu datang dari pesohor tanah air, pembawa acara 'Bikin Laper' mengalami stroke.
Pembawa acara 'Bikin Laper' di salah satu stasiun televisi swasta ini dikabarkan dilarikan ke rumah sakit.
Membawakan acara program wisata kuliner 'Bikin Laper', sang artis mengaku bukan hal yang mudah.
Bagaimana tidak, sebagai seorang host wisata kuliner, sang pembawa acara tentu harus kuat memakan banyak makanan.
Acara ‘Bikin Laper’ sendiri merupakan program wisata kuliner yang mengulas berbagai jenis makanan mulai dari Indonesia hingga mancanegara.
Pembawa acara atau host acara ini adalah Dimas Beck dan Ncess Nabati.
Salah satu pembawa acara tersebut harus menelan pil pahit dari risiko pekerjaannya mengonsumsi berbagai makanan.
Ternyata ada deretan makanan yang memang harus diwaspadai karena berisiko bagi kesehatan.
Berkaca dari penyakit yang dialami pembawa acara 'Bikin Laper' ini, waspadai gejala stroke yang sewaktu-waktu bisa menyerang tubuh.
Pengalaman pahit pernah dialami Ncess Nabati, ia mengungkapkan kejadian kurang menyenangkan ketika menjadi host acara ‘Bikin Laper’.
Pembawa Acara 'Bikin Laper' Terserang Gejala Stroke
Dirinya mengaku sempat gejala stroke, deretan makanan yang diduga menjadi dalang penyakitnya yakni makanan berlemak, mengandung santan dan pedas.
“Jadi host program kuliner punya tantangan terbesar yakni harus makan makanan berlemak, makanan mengandung santan, makanan pedas, jeroan, sampai makan kepala kambing,” tegas Ncess dilansir dari channel YouTube Insert Official Trans TV, dikutip dari Sonora.id.
Ncess Nabati menyadari kalau tidak sedikit orang yang menganggap kalau pekerjaan yang dijalaninya sangatlah menyenangkan.
Tapi fakta sebenarnya tidak seperti lezatnya makanan yang disantap Ncess di acara kuliner tersebut.
Bagaimana tidak, menurutnya, “Banyak yang bilang enak saja jadi aku, sudah makan apa saja terus dibayar juga, padahal risiko pekerjaan ini cukup berat buat aku, sekali syuting harus makan 15 menu,” papar Ncess Nabati, dilansir dari Paragram.id (18/06/2022). Melalui Gridhealth.
Hingga akhirnya, Ncess Nabati merasa tiba-tiba mulutnya terasa kaku dan tidak bisa menoleh ke samping.
“Syuting terpaksa berhenti lalu aku dibawa ke Rumah Sakit, ternyata waktu diperiksa tekanan darah sangat tinggi,” kenang Ncess Nabati.
Sejak saat itu, Ncess Nabati berupaya untuk berhati-hati, rajin mengecek darah, kadar kolesterol, dan tekanan darah agar ia tidak lagi terserang stroke untuk kedua kalinya.
Gejala stroke ringan
Sebenarnya, sebagian besar orang yang mengalami stroke ringan tidak bergejala. Para peneliti di Inggris mewawancarai 1.000 pasien yang dirawat karena stroke ringan atau serangan iskemik transien (TIA), suatu kondisi yang ditandai dengan gejala mirip stroke yang umumnya berlangsung hanya beberapa menit dan tidak menyebabkan gangguan yang bertahan lama.
Dikutip dari WebMD, berikut enam gejala stroke ringan yang perlu diwaspadai.
Pertama, mati rasa tiba-tiba atau kelemahan di wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh.
Kedua, tiba-tiba kesulitan berbicara atau memahami. Ketiga, seseorang yang memiliki gejala stroke ringan akan merasa kebingungan.
Keempat, seseorang dengan gejala stroke memiliki masalah penglihatan pada satu atau kedua mata.
Kelima, seseorang dengan gejala stroke akan merasa pusing, kehilangan keseimbangan, atau kesulitan berjalan secara tiba-tiba.
Keenam, mulai merasa sakit kepala parah tanpa penyebab yang jelas.
Stroke Ringan Apa Bisa Sembuh?
Stroke ringan dalam dunia medis dikenal sebagai mini stroke atau Transient Ischemic Attack (TIA).
Melansir Better Health, stroke ringan disebabkan penyumbatan sementara pembuluh darah arteri di otak.
Pembuluh darah arteri di leher bertugas memasok darah ke kepala.
Arteri ini memiliki banyak cabang pembuluh darah yang mengarah ke otak.
Begitu salah satu pembuluh darah tersebut tersumbat sementara oleh pembekuan darah atau serpihan lemak, gejala stroke ringan bisa muncul.
Gejala stroke ringan Melansir Medicine Net, beberapa tanda dan gejala stroke ringan di antaranya:
- Salah satu bagian tubuh seperti lengan atau kaki lemah atau mati rasa
- Susah bicara
- Pusing
- Pandangan kabur atau tak jelas
- Kesemutan
- Tidak peka bau dan rasa
- Bingung
- Kehilangan keseimbangan
- Pingsan atau hilang kesadaran
Berapa lama stroke ringan bisa sembuh?
Beberapa gejala stroke ringan tersebut biasanya berlangsung dalam waktu singkat. Penderita stroke ringan bisa merasa sembuh dalam waktu satu sampai lima menit.
Tak jarang penderita tak lagi merasakan gejala penyakitnya atau merasa sembuh total tak sampai 24 jam. Namun, penderita stroke ringan tetap perlu mendapatkan perawatan medis. Pasalnya, stroke ringan juga termasuk keadaan darurat medis.
Ketika dilakukan pemeriksaan, dokter tak jarang merekomendasikan penderita stroke ringan agar dirawat inap di rumah sakit untuk dipantau, dites, diberi obat, atau diberi tindakan pembedahan.
Cara Mencegahnya
Menurut Mayo Clinic, terdapat beberapa orang yang rentan terserang stroke, di antaranya: Punya riwayat keluarga yang menderita stroke, usia di atas 55 tahun, punya riwayat penyakit anemia sel sabit. Mengetahui faktor risiko stroke dan menjalankan gaya hidup sehat adalah cara terbaik untuk mencegah stroke ringan.
Selain lakukan pemeriksaan kesehatan rutin secara berkala dan lakukan kebiasaan:
- Setop merokok
- Batasi kolesterol
- Konsumsi lemak sehat
- Makan banyak buah dan sayur
- Jaga berat badan tetap ideal
- Hindari alkohol dan obat terlarang
- Kontrol gula darah
- Rutin berolahraga
Dengan menjalankan langkah hidup sehat di atas, stroke ringan bisa dicegah sekaligus kesehatan secara keseluruhan bisa terjaga.
Artikel ini telah tayang di Sonora.id dengan judul 'Kabar Duka! Host Acara 'Bikin Laper' Trans TV Mengalami Stroke, Dalam 24 Jam Bisa Konsumsi 15 Makanan Enak' dan di Kompas.com dengan judul "Stroke Ringan Bisa Sembuh Total, Tapi Kenapa Tak Boleh Diabaikan?"