Dilansir dari Very Well Health, berikut adalah gejala henti jantung yang bisa terjadi:
1. Kehilangan kesadaran tiba-tiba
Terhentinya aliran darah ke otak membuat otak kekurangan oksigen dan gula yang dibutuhkan untuk berfungsi, mengakibatkan hilangnya kesadaran (sinkop).
Kondisi ini akan terjadi dalam beberapa detik setelah jantung berhenti.
2. Berhentinya pernapasan
Pada awal henti jantung, sering akan ada gerakan terengah-engah yang menyiksa, sesak napas, dan kadang-kadang seperti merintih atau mendengus.
Kondisi ini dikenal sebagai respirasi agonal dan terdapat pada 40-60 persen kasus henti jantung, biasanya, kondisi ini berlangsung hanya beberapa menit sebelum seseorang pingsan atau kolaps.
Kecuali fungsi jantung dan pernapasan dapat dipulihkan dalam beberapa menit, kerusakan otak permanen biasanya akan terjadi.
3. Tidak ada denyut nadi
Tidak adanya denyut nadi adalah tanda utama henti jantung, sayangnya, inilah gejala yang sering terlewatkan oleh penolong awam yang tidak tahu cara menemukan denyut nadi.
Jangan buang waktu mencari denyut nadi jika orang tersebut sudah pingsan dan berhenti bernapas.
Bahkan penyelamat profesional diminta untuk tidak menghabiskan waktu lebih dari 10 detik untuk memeriksa denyut nadi.
Sebaliknya, Anda harus segera memulai CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau RJP (resusitasi jantung paru) dan defibrilasi.