GridFame.id - Gubernur DKI Jakarta bakal cabut izin Holywings, Nikita Mirzani beri tanggapan tak terduga.
Nikita Mirzani buka suara soal kabar Holywings di daerah Jakarta bakal dilakukan penutupan masal.
Pasalnya Nikita Mirzani adalah salah satu pemegang saham di Holywings.
Sebagaimana diketahui, belum lama ini Holywings terseret kasus penistaan agama.
Hal tersebut gegara promo nyeleneh yang dilakukan oleh Holywings.
Melansir dari berbagai sumber, polisi sudah menetapkan beberapa tersangka kasus penistaan agama tersebut.
Sebagai salah satu pemegang saham, Nikita Mirzani tentu saja syok berat.
Pasalnya pundi-pundi rupiahnya dari Holywings terancam hilang.
Namun, Nikita Mirzani justru lebih mengkhawatirkan satu hal ini.
Belum lama ini, Nikita Mirzani dimintai keterangan terkait kasus yang menimpa Holywings.
Namun dengan tegas, Nikita Mirzani mengaku tak tahu-menahu.
"Gue enggak tahu apa-apa.
Yang jelas di Holywings enggak tahu apa-apa yang disanksi," ucap Nikita Mirzani, dikutip GridFame.id dari Wartakotalive.com.
Alih-alih memberi keterangan, Nikita Mirzani meminta wartawan untuk menanyakan langsung pada manajemen.
"Tanya aja langsung ke manajemen."
Dalam hal ini, Nikita Mirzani tak sepenuhnya menyalahkan pihak Holywings.
Baginya, kesalahan yang dibuat manusia adalah hal yang wajar dan bisa diperbaiki.
"Namanya orang punya kesalahan, itu wajar."
"Nanti kita bisa memperbaiki," lanjutnya.
Di sisi lain, Nikita Mirzani kini tengah memikirkan nasib para karyawan.
Pasalnya jika Holywings ditutup, banyak sekali karyawan yang kehilangan pekerjaannya.
"Wallahualam, tapi lihat juga di belakang Holywings.
Banyak juga orang yang cari nafkah buat anak istrinya," tandas Nikita Mirzani.
Polisi menetapkan 6 tersangka kasus penistaan agama Holywings
Melansir dari Kompas.tv, polisi telah menetapkan 6 karyawan Holywings sebagai tersangka terkait konten promosi minuman keras (miras) yang menggunakan nama 'Muhammad' dan 'Maria'.
Keenam karyawan tersebut adalah EJD (27), NDP (36), DAD (27), EA (22), AAB (25), dan AAM (25).
Diketahui mereka memiliki jabatan dan peran yang berbeda dalam melakukan promosi miras berbau SARA tesebut.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, keenam karyawan Holywings terdiri dari Direktur Kreatif Holywings, tim kampanye, tim production house, graphic designer, dan social media.