Find Us On Social Media :

Ternyata Ini Dia Deretan Tanggal yang Kurang Baik Untuk Menikah dalam Islam dan Jawa, Jangan Asal Pilih!

tanggal yang kurang baik untuk menikah

  1. Hari dan pasaran meninggalnya (geblage) orang tua dari calon pengantin.
  2. Jika orangtua masih hidup semua, maka yang dihindari adalah hari wafatnya (geblage) kakek nenek dari orang tua calon penganten.
  3. Hari dan pasaran meninggalnya saudara kandung calon pengantin apabila ada.

B. Hari tidak Baik di Dalam Bulan

  1. Bulan jumadilakir, rejeb dan ruwah hari rabu, kamis dan jum’at
  2. Bulan puasa, syawal, dan dulkaidah hari jum’at, sabtu dan minggu
  3. Bulan besar, sura dan sapar, hari senin, selasa, sabtu dan minggu
  4. Bulan mulud, bakdamulut dan jumadilawal hari senin, selasa, rabu dan kamis

C. Tanggal tidak Baik di Dalam Bulan 

  1. Bulan sura tanggal 6, 11 dan 18
  2. Bulan sapar tanggal 1, 10 dan 20
  3. Bulan mulud tanggal 1, 8, 10, 15 dan 20
  4. Bulan bakdamulud tanggal 10, 12, 20, dan 28
  5. Bulan jumadilawal tanggal 1, 10, 11 dan 28
  6. Bulan jumadilakhir tanggal 10, 14 dan 18
  7. Bulan rejeb tanggal 2, 13, 14, 18 dan 27
  8. Bulan ruwah tanggal 4, 12, 13, 26, dan 28
  9. Bulan pasa tanggal 7, 9, 20 dan 24
  10. Bulan syawal tanggal 2, 10 dan 20
  11. Bulan dulkaidah tanggal 2, 9, 13, 22 dan 28
  12. Bulan besar tanggal 6, 10, 12 dan 20

Sedangkan di dalam kitab Qurratul ‘uyun disebutkan bahwasannya menikah yang baik adalah di bulan syawal dan disunahkan di bulan ramadan seperti hadits riwayat sayyidah ‘aisyah r.a yang artinya :

“rasulullah saw menikah dengan saya pada bulan syawal dan memasuki nikah juga pada bulan syawal, maka siapakah istri-istri rasulullah yang lebih utama bagi beliau daripada saya? Kemudian sayyidah ‘aisyah menyunahkan memasuki njikah dengan wanita-wanita pada bulan syawal. Dan rasulullah saw menyunahkan nikah pada bulan ramadhan.”

Dan juga dalam tiap bulan untuk meninggalkan hari rabu di akhirnya. Demikian juga dengan tanggal 3, 5, 13, 16, 21, 24 dan 25 dalam tiap bulannya, hal ini terdapat pula dalam jami’us shaghir. Teruntuk hari rabu mengapa tidak disarankan, karena hari tersebut terhitung hari apes.

Baca Juga: Bukan Pertanda Baik, Ini Deretan Arti Mimpi Keguguran Menurut Primbon Jawa yang Perlu Diwaspadai Terutama Para Wanita

Selain itu juga disarankan untuk menghindari hari sabtu, karena hari sabtu merupakan hari besar orang yahudi.

Melihat dari sedikit keterangan tersebut diatas nampak adanya keselarasan antara islam dan petung jawa dalam perhitugan hari yag sebaiknya dihindari apabila hendak melangsungkan acara pernikahan.

Ini merupakan salah satu bukti kehati-hatian dalam mempersiapkan sesuatu supaya hasilnya tidak mengecewakan.

Dan harapannya dengan menghindari hal-hal yang disarankan untuk dihindari tersebut, akan baik untuk seterusnya.

Dari berbagai paparan yang ada, dapat diambil kesimpulan bahwa adanya beberapa kesamaan hari yang sebainya dihindari untuk melaksanakan acara besar khususnya pernikahan.

Dari kedua kitab tersebut yang banyak kesamaannya adalah himbauan untuk menjauhi hari Rabu dan sabtuserta tanggal 13.

Dalam hal ini, orang islam di jawa, memang paling kuat menghindari hal yang sama dengan hitungan jawa tersebut, yakni menjauhi hari rabu dan sabtu serta tanggal 13, dalam prakteknya di masyarakat-pun begitu.

Meskipun begitu, masih banyaknya hal yang belum digali dalam pernyataan ini. Harapannya ke depan dapat menjadi lebih baik dan lebih baik lagi dalam mengkaji hari dan tanggal yang sebaiknya dihindari untuk melaksanakan acara pernikahan antara petung jawa dan pendapat islam.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Hari yang Kurang Baik untuk Menikah dalam Islam dan Jawa

Baca Juga: Ini Arti Mimpi Melihat Anjing Mati, Bersiaplah Karena Seret Hal Buruk Ini Bakal Terjadi pada Hidup Anda