GridFame.id -
Mantan sopir Nindy Ayunda akhirnya muncul ke publik.
Ia akhirnya membongkar semua bagaimana perlakuan Nindy Ayunda terhadap dirinya.
Nindy Ayunda sebelumnya dilaporkan atas dugaan penculikan dan penyekapan kepada mantan sopirnya.
Nindy sendiri sepat membantah terkait kejadian tersebut.
Namun, kini ia nampaknya tak bisa berkutik lagi.
Mantan sopir Nindy Ayunda, Sulaeman mengaku disekap oleh Nindy Ayunda selama 30 hari.
Dalam penyekapan itu, ia terus menerus mendapat perlakuan kejam dari kekasih Dito Mahendra itu.
Sulaeman mengatakan kalau ia sering mendapat pukulan kencang dari Nindy Ayunda.
Dimana pukulan tersebut berimbas kepada kesehatan dirinya hingga saat ini hingga mempengaruhi ekonomi keluarganya.
Melansir dalam tayangan Insert Live, Sulaeman bercerita jika kejadian tersebut dimulai tanggal 11 Februari 2021.
Ia mengaku saat ini masih merasa linglung karena sering mendapat pemukulan dibagian leher, kepala dan dada.
"Kejadiannya pada tanggal 11 Februari 2021. Udah linglung karena ada pemukulan dibagian leher, dada sama kepala," jelasnya.
Tak hanya itu saja, sampai saat ini ia merasakan sakit kepala dari siang hingga malam imbas pemukulan itu.
"Sekarang saya merasakan dari jam 2 siang sampai malam pusing kepala," lanjutnya.
Ia sendiri mengaku sering dipukul gunakan tangan kosong dan sebuah alat.
"Dengan tangan kosong, pakai alat nggak tahu alat apa karena posisi saya kan matanya ditutup. Nggak tahu pasti siapa yang memukul," paparnya.
Fachmi Bachmid selaku pengacara mengatakan, Sulaeman tahu siapa pelaku kekerasan itu karena ada orang lain juga yang menjadi korbannya.
"Tahu pada akhirnya ada yang tahu karena ada orang lain yang tidak memakai penutup," ucap Fachmi Bachmid.
Sulaeman sendiri saat ini masih mengalami trauma yang sangat mendalam.
"Efek saya trauma, mau cari kerjaan susah taku ada yang ngikutin lagi atau gimana gt," bebernya.
Sang istri bernama Rini, mengatakan kalau sampai saat ini suaminya jadi seperti orang tulalit.
Hal tersebut berimbas kesulitan mendapat pekerjaan karena kekurangannya itu.
"Efeknya itu berkepanjangan sampai sekarang karena suami saya kayak jadi tulalit, sering sakit kepala, dan itu berimbas pada pekerjaan karena dia sering lupa," jelas Rini.
Pedihnya hal tersebut akhirnya mempengaruhi perekonomian keluarganya.
"Jadi untuk cari kerjaan pun susah. Bos nggak akan mau nerima orang yang tulalit, berimbasnya ke perekonomian pastinya," sambungnya.
Lebih menyedihkan lagi, Rini tak sanggup melihat suaminya yang kerap mengeluhkan sakit kepala hingga sering tak fokus.
"Dan yang saya sedih itu, dia sering sakit kepala. Siapa sih istri yang nggak sedih lihat suaminya seperti itu. Sampai kadang sama anak-anakpun dia kaya gak fokus gitu lho," tutupnya.