Apalagi banyak yang ikut jejaknya meraimakan aksi catwalk dengan outfit selera masing-masing.
"Di sini banyak yang niat banget, dari rumah pakai pakaian nyentrik, layering, ditambah cuaca panas di Indonesia, itu harus diapreasiasi," lanjut Ale.
Dia berharap tidak banyak orang yang melarang adanya acara tersebut.
"Please jangan hancurin kepercayaan diri orang karena fashion taste orang itu beda-beda," ucapnya.
Ale pun menceritakan lebih lanjut awal mula dia bisa mencetuskan Citayam Fashion Week.
Bagi Ale sendiri, hal yang membuat dia tertarik mengadakan acara tersebut awalnya hanya iseng.
Melihat antusiasme remaja yang nongkrong di sana sangat tinggi, lantas ia membuat "catwalk" dengan mengajak teman-temannya.
"Fashion week kan ada runaway jadi aku cetusin (coba) jalan di situ, eh ramai dan mereka appreciate aku banget. Akhirnya aku coba tarik lagi teman-teman aku yang berpakaian beda," ujarnya.
Dia berharap ke depannya pemerintah dapat menyediakan wadah bagi para remaja untuk menyalurkan hobi mereka.
"Mungkin disediain ajang atau event fashion week biar anak-anak di sini terorganisir tujuan mereka ke sini enggak cuma nongkrong doang. Tapi lebih ke hal yang positif," tuturnya.
Diketahui, Citayam Fashion Week pertama kali digelar pada Sabtu malam (16/7/2022) dan banyak remaja yang meramaikan acara tersebut.
Remaja yang nongkrong di sana dijuluki sebagai "remaja SCBD" yang merupakan singkatan dari Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok, plesetan dari Sudirman Central Business District.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Sosok Ale Pencetus Citayam Fashion Week, Sebut SCBD Layaknya Time Square, Begini Nasibnya Sekarang