Mbak Oki, saya Seksolog Klinis sering memberikan konseling, terapi Psikologis & pendampingan korban KDRT, mengapresiasi permintaan maaf anda di Instagram atas kata kata anda dalam ceramah religius 2tahun lalu
Namun sayangnya mbak @okisetianadewi @okisetianadewiofficial permintaan maaf tersebut tidak memperbaiki kondisi psikologis khususnya para perempuan yang sedang berjuang menjadi penyintas & melukai perasaan para Perempuan yang setiap hari berjuang menghadapi hal hal pemicu trauma akibat KDRT yang pernah mereka alami.
Bolehkah mbak @okisetianadewi @okisetianadewiofficial sowan dengan teman teman @komnasperempuan atau ngobrol dengan ibu @ninikwafiroh juga saya, kami dengan senang hati berbagi kisah perjuangan para perempuan hebat penyintas KDRT, dengan harapan mbak @okisetianadewi @okisetianadewiofficial berkenan melakukan usaha perbaikan kesalahan dengan memberikan ceramah religius agar mendapat hidayah khususnya pada para perempuan yang menjadi korban KDRT untuk tegar berproses menghadapi trauma mereka?
Sangat ditunggu perbaikannya mbak @okisetianadewi @okisetianadewiofficial
Kepada Zfriends saya yang baik, yuk jadilah netizen bijak, mohon tidak melakukan ad hominem pada mbak Oki atau siapapun. Saya tidak mentoleransi anda yg menyumpahi mbak Oki mengalami KDRT, atau mengatai bodoh dst.
Bisa yuk bisa menegur orang dengan konstruktif yang membantu si individu memperbaiki kesalahan bukan hanya kritik kosong," paparnya.
Prestasi Zoya Amirin
Lantang bersuara ternyata Zoya bukan sosok sembarangan, Zoya Amirin pernah menjabat sebagai ketua Komunitas Studi tentang Perilaku Seksual dan menjadi anggota Asosiasi Seksologi Indonesia.
Ia pernah menjabat sebagai Chief Executive Sinergi Daya Insani, sebuah kantor konsultan sumber daya manusia.
Zoya Amirin pernah mengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.