GridFame.id - Simak arti mitos kejatuhan cicak di kepala menurut Islam.
Benarkah arti mitos kejatuhan cicak di kepala menurut Islam bisa jadi pertanda kehilangan orang yang disayang?
Mitos kejatuhan cicak di kepala dalam Islam bukanlah pertanyaan baru di Indonesia.
Pasalnya, hewan melata ini memang dikenal dalam berbagai kepercayaan memancarkan energi negatif bagi manusia.
Menurut kepercayaan Islam, cicak disebut disunahkan untuk dibunuh karena hewan ini dianggap sebagai hewan fasik yang memberikan dampak buruk bagi manusia.
Selain itu, dalam kitab primbon Jawa, kejatuhan cicak adalah pertanda akan terjadi kesialan.
Dalam kepercayaan Hindu, kejatuhan cicak di kepala dipercaya sebagai tanda bahwa akan muncul seseorang yang akan mengganggu ketenangan hidup.
Alhasil, banyak orang mencari cara mengusir cicak di rumah untuk menghindari hal-hal di atas.
Seperti dilansir dari berbagai macam sumber, simak yuk ulasan lengkap mengenai pembahasan yang satu ini.
Baca Juga: Menyapu Rumah Saat Malam Hari Bisa Jadi Pemicu Kemiskinan? Ini Penjelasan Menurut Islam
1. Kejatuhan Cicak Pertanda Kehilangan Orang Tersayang
Jika anggota tubuhmu sampai kejatuhan cicak hal ini dipercaya sebagai pertanda akan terjadi hal buruk pada orang-orang tersayang.
Lebih parahnya, hal ini juga diyakini sebagai pertanda akan datangnya berita kematian.
Selain itu, orang yang kejatuhan cicak juga diprediksi akan bertikai dengan orang terdekat seperti teman atau bahkan pacar.
Jika tidak waspada, bisa-bisa hubunganmu bisa kandas begitu saja.
Untungnya, kamu bisa menghindari kesialan ini dengan cara mengganti pakaian yang terkena oleh cicak.
2. Kejatuhan Cicak di Kepala Pertanda Musibah
Cicak jatuh di kepala memiliki beberapa makna.
Mitos yang paling banyak dipercaya adalah anggota keluarga akan meninggal dunia.
Menurut mitos selanjutnya, kamu yang kejatuhan cicak di kepala akan mengalami musibah atau kecelakaan.
Melansir islampos.com, memercayai kesialan karena sesuatu, seperti kejatuhan cicak, termasuk ke dalam tathayyur/thiyaarah.
Istilah tersebut digunakan karena dulu orang-orang Arab jahiliah suka menentukan nasib mereka (keberuntungan dan kesialan) dengan burung.
Nah, dalam Islam sendiri, hal tersebut masuk ke dalam kategori syirik karena mereka yang percaya tidak memiliki rasa tawakal kepada Allah Swt.
Pasalnya, mereka lebih percaya dengan hal-hal yang tidak masuk akal atau di luar logika.
Baca Juga: Jangkrik Masuk Rumah Ternyata Bisa Ubah Nasib Anda 180 Derajat Jangan Buru-Buru Diusir