Melansir dalam akun instagramnya, Tasyi mengunggah tulisan tentang peka pelajaran yang ia dapatkan dari konfliknya dengan keluarganya, salah satunya adalah tentang arti saudara dan cinta.
"Mohon izin untuk aku menceritakan pelajaran-pelajaran yang aku dapati dari masalah-masalah yang aku hadapi belakangan ini. Dengan masalah ini, aku terbuka banget hatinya, pikirannya, dan jauh lebih tenang," kata Tasyi Athasyia dalam unggahan terbarunya di Instagram.
Ia mengatakan dari permasalahan ini membuat dirinya tahu mana yang tahu namanya saudara.
"Sekarang aku jadi tahu mana sih orang yang betul-betul sayang, betul-betul peduli sama aku, betul-betul orang yang bisa disebut sebagai sahabat, sebagai saudara," sambungnya.
Ia juga menyebutkan ada tiga kondisi membuat seseorang disebut sebagai saudara maupun sahabat.
"Kalimatnya seperti ini, 'Tidaklah benar seseorang dapat benar-benar kita anggap sebagai teman atau saudara ketika tidak ada dalam 3 situasi dalam hidup kita. Pertama, saat kita membutuhkannya. Kedua, di belakang kita, dan ketiga saat kita meninggal dunia,'" ujarnya.
"Alhamdulillah banget banyak orang-orang yang aku nggak sangka bahkan aku tidak pernah berbuat baik apa-apa ke mereka, tapi mereka segitunya ada buat aku. Bahkan ada orang-orang segitunya aku dekatnya, segitunya yang menurut aku salah satu prioritas dalam hidup aku, ketika aku jatuh itu tidak ada. Jadi itu nggak apa-apa itu namanya kehidupan, biar kita semua kembali ke Allah memang ya diantaranya di dunia ini bisa datang dan pergi," lanjutnya.
Tasyi kemudian membahas soal hubungan saudara dan cinta. Ia berujar bahwa cinta lebih kuat ketimbang persaudaraan.
"Jadi, kalau ada pepatah bilang darah lebih kental dari pada air, maka cinta lebih kental daripada darah. Sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW bahwa kita akan dibangkitkan bersama orang-orang yang kita cintai," pungkasnya.