GridFame.id -
Ustaz Abdul Somad berharap para dukun dipenjarakan.
Sebetulnya dukun sudah ada sejak zaman dahulu kala.
Namun, baru-baru ini disorot lantaran kemunculan sosok Pesulap Merah.
Dimana Pesulap Merah mendadak muncul dan membongkar soal beberapa trik dukun yang ternyata selama ini menipu.
Tingkah Pesulap Merah ini kabarnya membuat para dukun menjadi gigit jari.
Pasalnya, mereka mengaku banyak kehilangan pekerjaan.
Bahkan beberapa masyarakat dan publik figur mendukung aksi yang dilakukan Pesulap Merah.
Ustaz Abdul Somad kemudian ikut buka suara mengenai perdukunan.
Menurutnya, sebaiknya dukun-dukun itu ditangkap saja satu persatu.
Lantaran dinilai telah meresahkan masyarakat.
Tak hanya itu saja, ia juga memiliki pandangan tersendiri mengapa para dukun harus ditangkap.
Dalam podcast di YouTube Daniel Mananta Network yang dikutip dari Tribunnews.com, Ustaz Abul Somad (UAS) dimintai pendapat terkait adanya pawang hujan yang seolah tak berbeda dukun.
Menurutnya, dukun maupun pawang hujan sama-sama tidak logis.
"Saya sendiri penasaran sih, karena sekarang ini banyak orang yang mereka lebih berserah kepada dukun daripada berserah kepada Allah. Pandangan ustaz sendiri bagaimana?" kata Daniel.
"Apa beda ustaz dengan pawang hujan? Toh dua-duanya melakukan sesuatu yang tidak logis. Ustaz, kiyai, dia berdoa meminta sama Allah, 'Ya Allah kasih kami, turunkan hujan'. Sedangkan dukun dia minta sama setan kepada musuh Tuhan," kata UAS.
Ia membeberkan kalau manusia sebetulnya selalu diajarkan untuk menjauhi hal-hal yang tidak baik, hal itu berarti tidak boleh menjadi hamba setan.
Sebab, kepasrahan dan keyakinan terhadap Tuhan seharusnya tidak berbagi kepada yang lain, yang dalam Islam berarti tidak boleh menyekutukan atau syirik.
"Jadi kita selalu diajarkan untuk menjauhi yang tidak baik, sedangkan dukun lebih kepada menjadi hamba setan," ujar beliau.
UAS sendiri memahami jika pernyataannya bisa ditentang oleh orang yang tidak menyukainya.
"Ini kalau di-upload semua banyak yang marah, radikal marah, yang kelompok dukun ikut marah. Saya betul-betul, Bang Daniel memang mazhabnya (alirannya) mazhab cinta," ujar ustaz kelahiran Silo Lama, Sumatera Utara itu.
UAS pun kemudian menyinggung apa yang pernah terjadi pada masa Renaissance dulu, sekitar abad 15-an tentang adanya gerakan menangkap dukun.
"Pada abad 15 ada gerakan menangkap dukun-dukun, semua dukun dibakar," kata UAS.
Namun menurutnya, gerakan menangkap dukun itu sebenarnya terinspirasi dari apa yang pernah terjadi pada masa Kekhalifahan Islam.
"Jauh sebelum itu, pada masa setelah Nabi Muhammad meninggal digantikan Abu Bakar As Sidq sebagai pemimpin dua tahun digantikan oleh Umar. Pada masa Umar diadakan razia dukun semua dukun ditangkap disuruh bertaubat."
"Jadi kira-kira beberapa ratus tahun setelah itu, Eropa terinspirasi dengan itu," terang UAS.
Berkaca pada kasus diatas, UAS pun menginginkan kalau dukun-dukun saat ini lebih baik ditangkap saja.
"Kalau kita mau bersih, maka dukun-dukun itu harus ditangkap," lanjut UAS.
UAS kemudian mengungkap bahwa keyakinan setiap umat kepada Tuhannya akan membuat setan tidak berani mengganggunya.
"Keyakinan itulah yang membuat setan tidak bisa masuk, dalam dialog setan mengatakan, 'Aku akan datangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dari kiri aku datangi, dari semua sisi tapi ada satu yang tidak bisa aku datangi, mereka yang tulus, mereka yang menyerahkan diri ke Tuhan'. Setan tidak bisa masuk tidak ada akses masuk," terang UAS.