GridFame.id -
Untuk kesekian kalinya, Pesulap Merah dilaporkan ke kepolisian.
Pelaporan tersebut lagi-lagi imbas dari tingkah lakunya di media sosial belakangan ini.
Sejak kemunculannya di media sosial, nama Pesulap Merah tak henti jadi perbincangan.
Ia sebelumnya sempat dilaporkan oleh Gus Samsudin lantaran dinilai telah menjatuhkan namanya.
Tak sampai situ saja, ia kemudian dilaporkan oleh Mbak Rara dan juga asosiasi dukun se Indonesia.
Terus diserang nampaknya tak membuat Pesulap Merah, MarcelRadhival ketakutan.
Ia malah terus menantang para pelapornya dan menuding mereaka hanya pansos.
Namun, rupanya perseteruan ini tak kunjung reda.
Firdaus Oiwobo kali ini kembali menggandeng seseorang untuk melaporkan Pesulap Merah.
Dimana nampaknya kali ini Pesulap Merah tak bisa menghindar lagi.
Menurut Firdaus Oiwobo, pelaporannya kini sedang diproses oleh pihak kepolisian.
Melansir dari Tribungorontalo.com, Firdaus Oiwobo mengatakan kalau laporan Persatuan Dukun Indonesia melaporkan Pesulap Merah ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 10 Agustus 2022 lalu sudah diproses.
Nantinya, pihak kepolisian bakal memanggil para saksi atas kasus ini.
"Perkembangannya hari Kamis depan, semua saksi-saksi dipanggil," ujar Firdaus, Selasa (13/9/2022) seperti dilansir dari kanal YouTube Rasis Infotainment.
Lebih lanjut, Firdaus mengatakan bahwa Pesulap Merah rencananya juga akan dilaporkan oleh PDBI ke Polda Banten.
"Rencana di Polda Banten itu debus (PDBI, red)," sebut Firdaus.
Sementara itu, aktor Sandy Tumiwa yang mengaku ditunjuk sebagai Duta Budaya oleh PDBI membenarkan bahwa Pesulap Merah akan dilaporkan ke Polda Banten.
"Ya dalam tahap somasi," ucap Sandy Tumiwa di samping Firdaus.
Sandy Tumiwa menuturkan bahwa pihaknya kini sedang mempersiapkan dengan matang, laporan polisi yang ditujukan kepada Pesulap Merah itu.
Menurut Sandy Tumiwa, langkah pihak PDBI untuk melaporkan Pesulap Merah ke polisi mendapatkan banyak dukungan dari berbagai elemen masyarakat.
"Kita bersyukur karena semua elemen masyarakat mendukung karena tidak terima yang namanya marwah atau ikonnya Banten, diusik-usik," ungkap Sandy Tumiwa.