GridFame.id - Dunia hiburan berduka hancur hati Ayu Ting Ting hingga Shandy Aulia salah satu artis muda sudah tiada, rekan selebritis tanah air berduka kehilangan sosoknya sebelum berpulang ternyata bak beri tanda orang akan meninggal dunia.
Duka mendalam begitu dirasakan Shandy Aulia, ia pun meluapkan kepiluan hatinya kehilangan sosok artis muda yang sudah tiada.
Shandy Aulia mengaku sesak rasanya ketika mengetahui artis muda meninggal dunia.
Lewat akun instagram milik Shandy Aulia, ungkapan duka mendalam pun diluapkan.
Ia mengunggah potret bersama sang artis.
Shandy Aulia ternyata telah mengenal sang artis sejak mereka berusia 15 tahun.
Shandy Aulia mengungkapkan kepribadian sang artis dimatanya.
Bagi Shandy, sang pesohor merupakan perempuan yang kuat dan cinta keluarga.
Shandy Aulia juga mengenang momen pertama pertemuannya dengan artis yang meninggal dunia dalam kondisi hamil itu.
Sang artis pun dimakamkan bersama dengan janin dalam kandungannya.
Artis muda nan cantik jelita meninggal dikarenakan sesak napas.
Sesak napas ternyata bisa menjadi salah satu tanda orang akan meninggal dunia.
Tanda Orang Akan Meninggal Dunia
Melansir Health Line, tanda-tanda kematian pada seseorang bisa dikenali, terutama pada mereka yang tengah menderita sakit atau sudah lanjut usia (lansia).
Sesak Napas
Masalah pernapasan seperti sesak adalah tanda yang mengkhawatirkan bagi banyak orang ketika mereka sedang berada dengan orang lain yang sekarat, dikutip dari Kompas.com.
Tanda-tanda vital berubah, tekanan darah menurun saat seseorang mendekati ajal. Selain itu, mereka mungkin akan mengalami masalah pernapasan dan detak jantung menjadi tidak teratur atau sulit dideteksi.
Saat tekanan darah turun, ginjal akan berhenti bekerja juga. Seseorang yang dekat dengan ajal mungkin memiliki urin berwarna cokelat atau berwarna karat.
Suhu tubuh turun, sirkulasi darah mengalir ke dalam, menuju organ vital ketika seseorang tengah berhadapan dengan hari-hari terakhir di dunia. Itu berarti sirkulasi darah di tempat-tempat lain, seperti tangan dan kaki menjadi sangat berkurang.
Kondisi itulah yang bisa menyebabkan kulit dan anggota badan terasa dingin saat disentuh. Kulit mungkin terlihat pucat juga. Akhirnya, sirkulasi yang berkurang dapat menyebabkan kulit tampak biru-ungu berbintik-bintik, dikutip dari Kompas.com.
Shandy Aulia Kenang Sosok Saphira Indah yang Kini Sudah Tiada
Shandy Aulia dan Saphira Indah bertemu karena sama-sama membintangi film Eiffel I'm In Love 1 dan 2.
Ia juga mengenang kebiasaan Saphira Indah yang dulu sering menginap di rumahnya dan saling bertukar cerita. Shandy Aulia mengaku sangat berduka saat melihat sang sahabat sudah tiada.
Namun, ia mengungkapkan akan tetap mengenang perkenalannya bersama Saphira Indah.
"Uni... @saphira_indah kenal pertama kali kita masih sama sama kecil umur 15 tahun dari film Eiffel pertama hingga Eiffel ke 2... Wanita ini sedari kecil wanita kuat dan cinta keluarga...
Ingat sekali dulu nginep rumah gw, curhat curhatan... hingga hari ini uni... pergi untuk selamanya...
Malam ini pertemuan terakhir dirumah uni. Sesak rasanya kerumah uni untuk lihat uni yang gak cerewet lagi.
Semua kenangan akan tetap diingat... Rest In Peace “Saphira Indah”
Dan kiranya suami dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan," tulis Shandy Aulia, dikutip dari TribunStyle.
Duka Mendalam Ayu Ting Ting Kehilangan Saphira Indah
Ayu Ting Ting bertanya pada suami Saphira terkait penyakit sang artis.
Suami Saphira berujar kalau saat dibawa ke rumah sakit, sang istri dalam kondisi baik-baik saja.
Bahkan bayi yang dikandung oleh Saphira juga dalam kondisi sehat meski keadaan fisik sang ibu menurun.
"Suaminya pun tidak tahu karena sebelum dibawa ke rumah sakit kondisinya baik-baik saja.
Setelah di cek dokter pun bayinya juga sehat kok," ucapnya.
Ayu pun menceritakan jika kondisi Saphira terus menurun ketika dirawat di ruang ICU.
Jenazah Saphira dimakamkan bersama calon bayi yang masih dikandungnya, dikutip dari TribunStyle.
Wafatnya artis Saphira Indah meninggalkan duka mendalam bagi keluarga hingga sahabat yang ditinggalkan.
Terlebih, Saphira Indah meninggal dunia dalam keadaan mengandung calon bayinya yang akan segera berusia 6 bulan. Saphira Indah pun dikuburkan bersama jenazah bayi perempuan yang dikandungnya.
Di dalam Islam, kematian wanita saat tengah dalam keadaan mengandung memiliki keistimewaan tersendiri. Salah satu keistimewaan menjadi seorang wanita adalah memiliki rahim yang memungkinkan untuk hamil dan melahirkan bayi.
Meski hamil terkadang menyulitkan, namun saat hamil wanita juga mendapat pahala atas perhatian yang diberikan dalam menjaga kandungan. Dalam beberapa hadits dan ayat di Alquran, wanita hamil sangat dimuliakan.
Wanita yang sedang hamil mendapat pahala lebih banyak daripada wanita yang tidak sedang hamil. Allah SWT menjanjikan surga bagi wanita hamil yang meninggal dunia.
Rasulullah SAW bersabda, wanita yang meninggal dunia saat hamil, maupun meninggal ketika tengah melahirkan, baik juga wanita yang mati karena nifas, maka akan dijanjikan surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tahukah kalian, siapa orang yang mati syahid di kalangan umatku?” beliau menjawab, orang yang mati syahid di kalangan umatku cuma sedikit. Orang yang mati berjihad di jalan Allah, syahid, orang yang mati karena Tha’un, syahid. Orang yang mati tenggelam, syahid. Orang yang mati karena sakit perut, syahid. Dan wanita yang mati karena nifas, dia akan ditarik oleh anaknya menuju surga dengan tali pusarnya.” (HR. Ahmad : 15998)
Lalu bagaimana hukum menguburkan wanita yang meninggal saat hamil?
Dikutip TribunStyle.com dari syariahonline, dalam Islam tidak mengapa menguburkan anak di dalam kandungan ibu yang telah meninggal.
Namun, harus memastikan bahwa calon bayi juga turut meninggal dunia.
Sebab, mengeluarkan calon bayi yang sudah meninggal bisa merusak jenazah ibunya.
Di dalam Islam, dilarang untuk merusak jenazah tanpa keperluan yang haq.
Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa Rasulullah bersabda:
“Mematahkan tulang seorang mayat, sama halnya dengan mematahkannya ketika dia masih hidup.”
(HR. Abu Daud No. 3207, Ibnu Majah No. 1616, Ahmad No. 24783, Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: “Para perawinya terpercaya dan merupakan perawi hadits shahih, kecuali Abdurrahman bin Ubay, yang merupakan perawi kitab-kitab sunan, dan dia shaduq (jujur).” Lihat Taliq Musnad Ahmad No. 24783)
Maka menyakitinya ketika sudah wafat adalah sama dengan menyakitinya ketika masih hidup, yaitu sama dalam dosanya. (Imam Abu Thayyib Abadi, ‘Aunul Ma’bud, 9/18) karena mayit juga merasakan sakit.
Beda kasus jika si janin masih hidup, maka boleh membedahnya untuk menyelamatkan yang masih hidup, sebab maslahat yang hidup lebih utama didahulukan, dikutip dari TribunStyle.