Namun, hal ini ternyata membuat Hotman Paris termenung selama beberapa hari, ditambah adanya larangan dari sang istri untuk mengambil kasus ini.
“Tiga hari saya gak bisa tidur, begitu saya bilang sama istri, gak boleh, istri saya bilang begitu, ya sudah istri saya langsung ngamuk, gak boleh,” kata Hotman Paris.
Penolakannya sebagai pengacara Ferdy Sambo dan Putri Chandrawathi juga ditolak oleh Putra Hotman Paris, Frank Hutapea.
Di satu sisi, publik justru memintanya untuk jadi pengacara Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E dan mendiang Brigadir J.
“Emang Papa kurang uang? Istri marah, anak marah, di Media Sosial jutaan orang minta saya jadi kuasanya (pengacara) Bharada E, berbalik sama almarhum Brigadir J,” katanya.
Di satu sisi, kata Hotman Paris, profesi seorang pengacara pada dasarnya muncul bukan hanya membela orang yang benar-benar bersih, baik itu terkait pembunuhan berencana atau pembunuhan biasa.
“Pengacara itu ada untuk membela, agar orang mendapat putusan sesuai perbuatannya,” kata Hotman Paris.
“Kalau Sambo kan sudah mengakui, dia memerintahkan penembakan, berarti sudah kena 338 pembunuhan biasa, apakah itu berencana atau tidak,” katanya.