Kepergian sang komedian membuat Mandra dan Mastur syok tak percaya. Sang komedian tutup usia di kediamnnya di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Para pelayat baik kerabat, penggemar, hingga rekan sesama komedian masih terus berdatangan ke rumah duka.
Kepergian pelawak senior dan pegiat kesenian Betawi menjadi duka mendalam bagi dunia hiburan.
Tak heran, para pelayat tak henti berdatangan ke rumah duka.
Bukan hanya dicintai oleh penggemarnya, seniman Betawi ini juga dikenal sebagai pribadi yang mengayomi yuniornya dan dikagumi oleh rekan-rekannya.
Menurut pengakuan keluarga, sang komedian senior dikenal jarang mengeluh meski ada penyakit yang diderita.
Sang komedian menderita kompilkasi paru-paru dan diabetes, tanda orang akan meninggal pun terlihat.
Mendiang Omaswati diketahui meninggal pada usia 54 tahun di kediaman. Menurut sang adik, Mastur, Omaswati dikenal jarang mengeluh padahal ia mengidap penyakit komplikasi paru-paru dan diabetes.
Omaswati yang juga adik dari komedian Mandra ini memulai kariernya di dunia hiburan dengan bermain kesenian tradisional lenong betawi.
Kemudian merambah ke dunia televisi dan sempat berakting di sinetron Pepesan Kosong yang tayang di televisi pendidikan indonesia, TPI, pada tahun 90-an.
Pribadi yang penuh canda dan gayanya yang ceplas ceplos selalu mengundang tawa penonton. Seniman yang kerap dipanggil Mpok Omas ini juga dikenal sebagai pribadi yang sederhana, dikutip dari KompasTV.
Anak komedian Omas, Dio melihat perut sang ibu tidak kembang kempis selayaknya orang bernapas.
"Jadi dia pas jam setengah delapan lagi nonton tv biasa kan, saya tinggal bentar buat ngasih makan kucing terus saya nitip ke adek saya kan, nah sekitar jam delapan kurang sepuluh saya udah balik lagi, terus jalan ke kamar mandi saya lihat dia kok perutnya nggak ngembang kempis gitu, nggak kayak orang lagi bernapas," jelas Dio Hambiah, dikutip dari Tribunnews.
Dio Hambiah sempat mengira ibunya itu hanya tidur saja. "Saya kira tidur soalnya matanya setengah terbuka. Terus saya cek napas di hidung udah nggak ada dan saya bangunin udah lemes dan tangannya udah dingin banget," ucapnya.
Dio pun langsung mengecek dan mendapati Omas sudah tak bernyawa.
Ia mengatakan kondisi kesehatan sang ibu mulai menurun dalam empat hari terakhir. "Untuk empat hari terakhir kayaknya gula sama asmanya kambuh, lagi tinggi-tingginya," terangnya.