Arti Mitos Bunga Kantil
1. Simbol Keperawanan Para Gadis
Orang zaman dahulu percaya pada saat acara pernikahan, bunga kantil bisa menunjukkan keperawanan pengantin wanita.
Jika pengantin wanita masih perawan, bunga kantil yang ada pada hiasan kepala akan tetap menguncup dan menebarkan aroma wangi.
Sebaliknya, jika si pengantin wanita sudah tak perawan maka kembang kantil yang digunakan sebagai hiasan akan terbuka serta tak menimbulkan aroma wangi.
2. Media Ilmu Sihir
Dalam bahasa Jawa, kantil berarti lengket atau menempel.
Hal ini diartikan, orang yang terkena pelet bunga kantil akan melekat pada si pengirim.
Pelet kembang kantil ini hingga kini masih kental dipercaya masyarakat Jawa. Untuk melakukan pelet, seseorang harus melakukan lelaku atau ritual pelet kembang kantil, harus melakukan puasa mutih selama 55 hari yang dimulai dari hari weton disertai membaca mantra-mantra tertentu.
Baca Juga: Arti Mitos Tidak Boleh Menunjuk Kuburan Menurut Islam, Bisa Sial?
3. Enteng Jodoh
Para ibu-ibu kerap meminta anak gadisnya untuk datang ke pernikahan dan mengambil bunga kantil di hiasan kepala pengantin.
Bukan tanpa alasan, salah satu kepercayaan yang sampai saat ini masih diyakini adalah bunga kantil membuat seseorang enteng jodoh. Dengan mencuri kembang kantil yang digunakan pengantin wanita, konon bisa mempercepat mendapat jodoh.
Meski tidak ada yang tahu asal muasal mitos satu ini, namun masyarakat Jawa masih percaya.
Banyaknya mitos soal bunga kantil tak lantas membuat orang harus mempercayainya.
Segala takdir tentang rezeki, jodoh dan maut telah diatur oleh Sang Pencipta.