Find Us On Social Media :

Ramai Artis Terjebak Trading Bodong, Ini Tips Agar Tak Salah Ketika Melakukan Trading

tips tidak terjebak trading bodong

GridFame.id - 

Kasus trading bodong semakin ramai menjalar saat ini.

Pertama kali, trading ini ramai saat tertangkapnya Indra Kenz dan Doni Salmanan.

Dimana mereka terbukti untuk mengajak beberapa orang bergabung menjadi anggotanya.

Yang mana trading robot mereka terbukti hanyalah penipuan belaka.

Korban akan diimingi-imingi mendapatkan bonus yang besar jika ikut trading ini.

Diawal mereka akan dibuat ketagihan dengan mendapatkan keuntungan.

Namun, semakin lama, mereka dibuat merugi bahkan hingga miliaran.

Setelah dilakukan pengecekkan, rupanya aplikasi tersebut sudah disetting dan sengaja membuat banyak orang merugi.

Beberapa artis bahkan ikut terseret kasus ini seperti, Reza Arap, Atta Halilintar dan lain-lain.

Nah, sebelum anda melakukan trading, sebaiknya intip tips ini terlebih dahulu.

Baca Juga: 'Takut Salah' Terseret Kasus Robot Trading Gegara Lelang Bandana, Atta Halilintar Pilih Bungkam Karena Hal Ini! Polisi Jadwalkan Pemeriksaan Suami Aurel Hermansyah

Pengamat dan Praktisi Investasi, Desmond Wira, mengatakan, sejak dulu modus penipuan begitu-begitu saja, tapi kedoknya berbeda-beda. Modus umumnya menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Tapi tetap saja banyak orang tertipu, karena tidak bisa membedakan mana investasi yang benar dan yang bodong

"Orang yang sudah melek investasi ditawari untung besar dalam waktu singkat pasti akan curiga. Tetapi orang yang literasi finansialnya rendah, justru malah makin tertarik" ujar Desmond kepada Kontan.co.id, Kamis (24/3/2022).

Desmond mencontohkan seperti kasus robot trading abal-abal, umumnya hanya orang yang berpengalaman dalam investasi dan trading yang tahu bahwa tawaran itu sebenarnya investasi bodong.

Menurut Desmond, tingkat literasi finansial di Indonesia masih terbilang rendah karena jumlah investor di Indonesia di tahun 2021 hanya 7 jutaan sedangkan jumlah penduduk Indonesia sekitar 273 jiwa. Artinya cuma 2,5% dari jumlah penduduk yang mengenal investasi berbasis pasar modal.

"Minat baca masyarakat Indonesia juga terbilang rendah. Jadi masyarakat Indonesia terbilang rentan terhadap penipuan, apalagi yang berkedok investasi atau trading," ujar Desmond.

Desmond menjelaskan ada beberapa ciri-ciri investasi bodong seperti menjanjikan keuntungan tinggi yang tidak masuk akal. Memang keuntungan besar inilah yang ditawarkan untuk menggaet korbannya. Apalagi banyak orang yang suka instan. Ingin cepat kaya tanpa berusaha.

"Dari dulu sampai sekarang ciri penipuan bisnis investasi hanya satu yang utama, yaitu menawarkan profit tinggi kepada nasabah," ucap Desmond.

Ada juga yang fokusnya adalah mencari anggota, bukan memproduksi sesuatu atau aktivitas lainnya yang menghasilkan. Umumnya penipuan berkedok money game mengharuskan korbannya untuk mencari korban lain (member get member).

Sekarang ada juga modus yang tidak menekankan member get member, tapi pada prinsipnya tetap ia membutuhkan member banyak agar skema penipuannya berhasil. Karena itu, ada yang mengganti sistem member get member dengan menggunakan tim marketing sendiri.

Baca Juga: Atta Halilintar Dilaporkan ke Polisi Dugaan Kasus Robot Trading Net89, Ini Peran Suami Aurel Hermansyah! Begini Cara Bedakan Investasi Bodong dan yang Aman

Menggunakan testimonial anggota yang "berhasil". Biasanya mereka adalah member lama yang sudah merasakan "manfaat" money game tersebut.

Bahkan para member lama ini biasanya militan, mendukung mati-matian, karena memang yang paling duluan masuk di sistem money game yang paling diuntungkan. Merekalah yang rajin mencari member baru untuk diajak.

Desmond mengatakan di dunia trading atau investasi, regulasi yang benar adalah syarat penting. Saat memilih broker, seharusnya memilih broker yang bonafid, misalnya terdaftar di negara maju.

"Dengan cara ini kita bisa meminimalisir potensi fraud. Biasanya penipuan yang berkedok investasi atau trading menggunakan broker yang ternyata afiliasinya sendiri atau tidak jelas regulasinya," tutur Desmond.

Desmond mengatakan pemerintah lambat dalam antisipasi penipuan investasi seperti binary option dan robot trading abal-abal sudah beroperasi bertahun-tahun dan berkembang, tapi baru-baru ini dihentikan, hingga jumlah korbannya sudah terlanjur banyak sekali.

"Seharusnya pemerintah segera mengambil langkah cepat jika ada indikasi berkembangnya sesuatu investasi bodong jangan menunggu meletus baru ada tindakan," kata Desmond.

Desmond menuturkan, investor harus waspada selidiki dahulu sebelum memutuskan. Pelajari dengan teliti. Cari informasi di internet dengan keyword tawaran investasi tersebut. Jangan percaya pada kata teman atau saudara. Selidiki sendiri.

Selain itu, Desmond mengatakan gunakan prinsip Too Good To Be True jika penawaran tersebut terlalu indah, maka perlu waspada.

Perhatikan ciri-cirinya bila mendapatkan ciri-ciri yang berpotensi penipuan, maka sebaiknya hindari. Bila ragu, tanyakan pada orang yang benar-benar mengerti investasi dan trading. Pastikan bertanya pada orang yang netral, bukan member investasi tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Marak Penipuan Investasi, Begini Cara Mengantisipasinya

Baca Juga: Astaga Bikin Tepuk Jidat! Tak Sadar Ditipu Ratusan Juta Rupiah, Para Korban Blak-blakan Akui Percaya Penuh Indra Kenz Gegara Sering Flexing: Saya Tertarik Karena Dia Sukses Main Trading...