Find Us On Social Media :

Jangan Langsung di Jual, Harga Emas Diprediksi Bakal Melesat di Tahun 2023

harga emas naik di tahun 2023

GridFame.id -

Anda jangan terburu-buru menjual emas di tahun ini.

Lantaran kemungkinan harga emas akan meroket di tahun 2023.

Untuk harga emas setiap tahunnya memang seringkali tak stabil.

Sebelumnya, harga emas sempat mengalami penurunan drastis Rp 7 ribu per gram.

Namun, pada tanggal 09 November 2011, harga emas naik tajam hingga Rp 11 ribu per gram.

Memang untuk harga emas bisa mengalami naik turun.

Padahal di tahun 2023 kemungkinan akan terjadi resesi.

Dimana hal tersebut bakal berdampak ke perekonomian masyarakat di Indonesia khususnya.

Tetapi, mengapa harga emas malah bisa meroket?

Bank Sentral Amerika Serikat The Fed diprediksi akan berhenti mengerek suku bunga secara agresif pada 2023.

Kondisi ini diprediksi akan menjadi sentimen positif bagi harga emas yang diprediksi kembali menguat.

Baca Juga: Ini Perbedaan Emas Antam dan UBS, Lebih Mahal Mana?

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mencermati, kondisi saat ini sangatlah bimbang dalam tubuh The Fed.

Pasalnya, Bank Sentral Amerika tersebut kini terbagi menjadi dua kubu antara pihak yang pro dan kontra terhadap rencana kenaikan suku bunga menjelang akhir tahun.

Di satu pihak menilai bahwa inflasi belum cukup terkendali sehingga menginginkan adanya kenaikan suku bunga. Sedangkan, pihak kontra menganggap bahwa inflasi sudah terkendali dengan baik.

"Ketika ada sinyal the Fed mengurangi agresivitas suku bunga, nah ini menjadi ruang untuk penguatan emas," ujar Alwi saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (23/10).

Terbukti, di tengah perbedaan pendapat itu harga emas bergerak naik.

Pada Jumat (21/10), harga emas spot melejit 1,82% ke US$ 1.657,69 per ons troi dari posisi sebelumnya US$ 1.628,02 per ons troi. Harga emas spot menguat 0,80% dalam sepekan terakhir.

Namun, Alwi bilang, pergerakan harga emas masih berada dalam tekanan hingga akhir tahun ini.

Sebab, kemungkinan besar The Fed bakal menaikkan suku bunga sebesar 125 basis poin (bps) sebelum tutup tahun 2022.

"Aksi ini menjadi bayang-bayang pasar emas," imbuh Alwi.

Baca Juga: Berikut Cara Menjual Emas Agar Tidak Boncos Ternyata Kuncinya Di Sini

Dia memperkirakan pergerakan harga emas di akhir tahun cenderung bergerak flat.

Harga emas diprediksi cenderung sideways pada area US$ 1.600 - US$ 1.725 per troi ons.

Potensi rebound emas baru akan terjadi di awal tahun depan, dimana The Fed nampaknya tidak akan terlalu agresif.

Bank Sentral AS itu diproyeksikan hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 25 - 50 bps di tahun 2023, sehingga menjadi dorongan bagi harga emas.

Alwi menuturkan bahwa kondisi rebound emas itu memberikan pula ruang bagi emas sebagai tradisional safe heaven di tahun depan.

Seiring proyeksi Internasional Monetary Fund (IMF) yang memangkas pertumbuhan ekonomi negara-negara, krisis energi dampak perang, hingga kekhwatiran akan resesi.

Pada semester I/2023, emas diperkirakan akan menguat menuju area US$ 1.725 - US$ 1.800 per troi ons.

Penguatan tersebut menjadi katalis positif untuk harga emas Antam yang sempat anjlok ke level terendah di bulan September 2022.

Alwi mencermati, harga emas Antam akan bergerak naik menuju Rp 965.000 per gram di akhir tahun 2022. Sedangkan untuk harga buyback kemungkinan berada di kisaran Rp 850.000 per gram.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Pencairan Dana Lebih Cepat Bikin Masyarakat Tergiur untuk Meminjam ke Pinjol Ilegal

Baca Juga: Menuju Resesi 2023, Masyarakat Dihimbau Untuk Menabung Emas, Ternyata Ini Manfaat Tak Terduganya!