GridFame.id -
BI Checking sangat berpengaruh ketika anda mengajukan kredit atau pinjaman di bank.
Dimana BI Checking berisikan soal kelancaran kredit pembayaran debitur.
Nantinya, debitur akan diberikan skor atau skala berdasarkan kelancaran pembayaran.
Nah, jika pembayaran lancar anda akan masuk ke dalam skor atau skala 1.
Biasanya bank akan meng-acc pengajuan anda jika masuk ke dalam skor 1.
Namun, telat sehari saja bisa membuar skor atau skala anda menjadi turun.
Cara cek BI Checking atau SLIK bisa anda baca disini Berikut Penjelasan Soal Skala Skor Kredit BI Checking, Masuk ke Nomor 5 Tak Bisa Ajukan Pinjaman?
Resiko BI Checking jelek nyatanya tak hanya pengaruhi pinjaman di bank saja.
Ada resiko lainnya yang kemungkinan membuat anda menyesal.
Baca Juga: Bukan Karena Masuk Kol 5 BI Checking, Ini Alasan Debitur Ditolak Bank Saat Pengajuan Kredit
Akun @hendrayusuf260, menjelaskan resiko jika skor BI Checking jelek.
Konsekuensi utama tentu anda tak bisa mengambil pinjaman atau cicilan di lembaga keuangan seperti bank.
"Konsekuensinya itu emang benar, kalau kita masuk ke BI Checking yang satu kita gak bisa utang ke bank, kita gak bisa lagi kredit mobil, motor, KPR, pokoknya yang berhubungan dengan bank, pinjam meminjam kredit itu tidak bisa kecuali kita mau melunasi utang tersebut," jelasnya.
Namun, ternyata tak hanya itu saja resiko yang bakal dihadapi ketika BI Checking jelek.
Resiko lainnya, kemungkinan anda juga akan kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.
Kenapa? Karena ada beberapa perusahaan yang melakukan pengecekkan BI Checking kepada calon karyawannya atau karyawannya.
"Dan konsekuensi kedua yang mungkin resiko ini juga bisa timbul adalah ketika kita melamar kerja ke perbankan, keuangan pokoknya perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan itu beberapa ada yang ngecek slik OJK kita," ujarnya.
Dari BI Checking memang akan terlihat bagaimana 'habbit' atau kebiasaan saat meminjam dan mencerminkan sikap sendiri.
"Kalau kita SLIK OJK nya jelek mereka biasanya gak nerima kita kerja disana, karena resikonya sangat tinggi. Karena mencerminkan kalau di SLIK OJKnya jelek berarti dia itu tidak punya etika bagus," bebernya.
Tetapi, tak semua perusahaan menerapkan hal tersebut.
"Mungkin resiko terjadi untuk korupsi itu tinggi karena dia aja seperti itu mau utang tapi gak mau bayar, walaupun gak semua bank gak semua perusahaan menerapkan menarik SLIK OJK dari calon pekerjanya,"tutupnya.