Saat diklik, warganet itu menyebut ada perintah untuk memasukan kode OTP, tapi kodenya tidak muncul di link tersebut.
Ponsel milik si warganet pun sempat hang dan dikirim link baru lagi.
Lagi, HP mengalami hang dan tidak bisa ditekan sama sekali hingga si warganet sudah curiga dan ketakutan.
Akun itu kemudian bilang butuh kartu kredit pendukung dan minta foto belakang kartunya.
Untungnya, warganet itu tidak memberikan foto kartu kredit dan sudah curiga kalau ada yang tidak beres karena permintaan itu.
Saat ditanya benar dari YUP atau bukan, akun tersebut menjawab ya, namun ia tidak jadi menaikkan limit.
Namun saat cek akun YUP, tiba-tiba saldo sudah berkurang dengan 2 kali transaksi sebesar Rp1.920.000 dan Rp1.940.000 untuk transaksi di FAZZ.
Alhasil, dari sini si warganet baru menghubungi nomor YUP yang asli namun proses investigasinya membutuhkan waktu berhari-hari.
Ia pun menelepon lagi untuk penutupan akun dan mengaku ogah membayar sejumlah tagihan karena tidak merasa memakai.
YUP Paylater sendiri sudah menanggapi kasus tersebut dan mengatakan bahwa sesuai dengan kebijakan privasi terhadap penggunaan layanan, maka penyalahgunaan limit akun akibat kelalaian pengguna akan menjadi tanggung jawab dari pengguna sendiri.