Protein komplit di sini berupa asam amino lengkap yang bisa menunjang kesehatan, yang tak bisa diproduksi oleh tubuh sehingga kita harus mendapatkannya dari sumber makanan.
Selain dari daging, kita bisa mendapatkan protein komplit ini dari telur, susu, dan berbagai olahan kedelai.
"Jadi ketika kita meniadakan daging dan tak menggantinya dengan sumber pangan yang mengandung protein komplit lainnya, kita bisa menderita kekurangan vitamin B12, zat besi, dan juga anemia," papar Wollins.
Efek positif berhenti makan daging
Masih dari sumber yang sama, Real Simple, ketika kita tak lagi mengonsumsi daging merah dan daging prosesan seperti sosis, kita akan mengalami penurunan lemak jahat, kolesterol dan juga sodium dalam tubuh.
Imbasnya, kita juga akan mengalami penurunan risiko terkena hipertensi dan gangguan kardiovaskular seperti penyakit jantung.
Namun, ketika kita memutuskan melakukan pengurangan asupan daging atau malah meniadakan asupan daging sama sekali, hendaknya kita harus melakukan langkah-langkah ekstra guna memantau kesehatan tubuh.
Hal ini dilakukan agar tubuh tak kekurangan nutrisi yang dibutuhkan oleh sistem metabolisme.
"Ketika Anda ingin bebas dari daging selamanya, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter dan melakukan cek laboratorium secara rutin demi memantau kondisi nutrisi dalam tubuh."
Lakukan pengamatan juga pada berbagai gejala kekurangan nutrisi yang bisa muncul seperti kekurangan vitamin B12 yang biasanya ditandai dengan kulit pucat dan tubuh yang mudah merasa lelah.
Wollins juga menyarankan agar peniadaan daging dilakukan sedikit demi sedikit, dengan mengurangi porsi dari waktu ke waktu.
Jika dilakukan secara ekstrem, maka tubuh akan mengalami kesulitan dalam beradaptasi.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Kompas.com dengan Judul "Plus Minus Berhenti Makan Daging"