Find Us On Social Media :

Maraknya Pinjol Gunakan Data Teman, Ini Bahayanya Jika Asal Berikan Data Pribadi

modus investasi bodong

  1. Identitas bisa dicuri dan disalahgunakan Identitas diri yang terdiri dari nama lengkap, nomor identitas, tanggal lahir, alamat rumah, dan nomor telepon merupakan data pribadi yang sangat berharga. Data ini bisa digunakan oleh pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan atau pencurian identitas. Pelaku kejahatan dapat menggunakan data pribadi tersebut untuk membuka rekening bank, melakukan transaksi online, atau bahkan mengajukan pinjaman atas nama korban.

  2. Penyebaran data pribadi yang tidak sah Pernahkah Anda menerima email atau pesan teks yang meminta Anda untuk memberikan data pribadi Anda seperti nomor rekening bank atau nomor kartu kredit? Ini adalah teknik phishing yang digunakan oleh penipu untuk mencuri data pribadi Anda. Selain itu, ada juga orang yang sengaja menyebar data pribadi orang lain secara tidak sah, seperti menyebarkan nomor telepon atau alamat email seseorang ke orang yang tidak dikenal.

  3. Data pribadi dapat digunakan untuk kepentingan komersial Banyak perusahaan yang mengumpulkan data pribadi dari pelanggannya untuk kepentingan komersial. Data pribadi tersebut kemudian dijual ke pihak ketiga yang membutuhkan data tersebut untuk tujuan pemasaran. Ini berarti bahwa informasi pribadi Anda seperti preferensi belanja atau minat Anda dapat digunakan oleh orang lain tanpa izin Anda.

  4. Potensi penyalahgunaan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab Saat kita memberikan data pribadi kepada orang lain, kita tidak dapat menjamin bahwa orang tersebut akan menggunakan data tersebut dengan baik. Ada kemungkinan bahwa orang tersebut akan menyalahgunakan data tersebut untuk tujuan yang tidak diinginkan. Misalnya, seseorang yang menerima nomor telepon Anda dapat menggunakannya untuk mengirim spam atau mengganggu privasi Anda.

  5. Data pribadi bisa menjadi target peretasan Saat kita memberikan data pribadi kepada orang lain, data tersebut tidak lagi terjaga dengan baik oleh kita sendiri. Ini berarti bahwa data pribadi tersebut bisa menjadi target peretasan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Data pribadi seperti nomor kartu kredit atau nomor rekening bank bisa diretas oleh peretas yang mahir dan kemudian digunakan untuk melakukan kejahatan finansial.

 
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
 

Baca Juga: Pusing Terlanjur Gali Lubang Tutup Lubang? Simak 2 Cara Melunasi Hutang Pinjol yang Menumpuk