GridFame.id - Hati-hati dengan modus pencurian data pribadi berkedok cek kesehatan gratis.
Biasanya pelaku akan mendatangi rumah ke rumah untuk menawarkan pemeriksaan kesehatan.
Namun yang terjadi justru mereka melakukan pencurian data pribadi.
Penyalahgunaan data pribadi dapat menyebabkan pencurian identitas.
Penjahat dapat menggunakan informasi pribadi yang dicuri, seperti nama, alamat, nomor KTP, atau nomor rekening bank, untuk melakukan tindakan kejahatan seperti membuka akun palsu, mengajukan pinjaman atas nama korban, atau melakukan transaksi finansial yang merugikan.
Data pribadi yang disalahgunakan dapat digunakan untuk melakukan penipuan keuangan.
Hal ini dapat mencakup penggunaan kartu kredit atau rekening bank korban untuk melakukan pembelian atau transfer uang tanpa izin, mengakses akun keuangan korban, atau mengalihkan dana secara ilegal.
Penyalahgunaan data pribadi juga dapat menyebabkan penargetan spam dan serangan phishing.
Penjahat dapat mengirimkan email atau pesan teks palsu yang menipu Anda agar mengungkapkan informasi pribadi atau mengklik tautan berbahaya yang dapat menginstal malware atau mencuri informasi lebih lanjut.
Ada banyak modus yang biasa dipakai para pelaku.
Simak begini penjelasannya.
Modus Penipuan Cek Kesehatan
Salah satu modus penipuan yang umum terkait dengan cek kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Penipuan Kesehatan Online
Penipu menciptakan situs web palsu atau mengirim email yang menawarkan pemeriksaan kesehatan online atau produk kesehatan yang dapat meningkatkan kondisi kesehatan.
Mereka mungkin mengklaim memiliki solusi ajaib atau produk yang tidak terbukti secara medis.
Setelah Anda membayar atau memberikan informasi pribadi, mereka bisa saja menghilang atau menggunakannya untuk tujuan penipuan lainnya.
2. Penipuan Cek Kesehatan Gratis
Penipu dapat menghubungi Anda melalui telepon, email, atau pesan teks, menawarkan cek kesehatan gratis atau screening medis gratis.
Namun, ketika Anda tiba di tempat yang ditentukan, mereka mungkin mengenakan biaya yang tidak diungkapkan sebelumnya atau mencoba menjual produk atau layanan yang tidak perlu.
3. Penipuan Asuransi Kesehatan
Penipu bisa berpura-pura sebagai perusahaan asuransi kesehatan yang sah dan menawarkan polis asuransi dengan premi murah atau manfaat yang tidak masuk akal.
Mereka mungkin meminta informasi pribadi Anda dan pembayaran premi, tetapi polis asuransi yang dijanjikan tidak pernah ada atau tidak berlaku.
Baca Juga: Heboh di Medsos Ibu-ibu Arisan Hingga Rp 2,5 M Diduga Bodong, Berikut Tanda Penipuan Berkedok Arisan
4. Pencurian Identitas melalui Pemeriksaan Kesehatan
Penipu dapat menghubungi Anda dan mengklaim bahwa mereka dari lembaga medis atau perusahaan asuransi.
Mereka mungkin meminta informasi pribadi Anda, seperti nomor KTP, nomor polis asuransi, atau informasi keuangan, dengan dalih memeriksa kelayakan Anda untuk manfaat atau penawaran kesehatan.
Namun, mereka sebenarnya ingin mencuri identitas Anda untuk tujuan penipuan finansial.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Belajar dari Penipuan Tiket Coldplay, Begini 3 Cara Laporkan Penipuan Online Agar Uang Kembali