Mereka dapat mengumpulkan informasi pribadi dari berbagai sumber, seperti pencurian data, dan menggunakan identitas korban.
Untuk mendapatkan pinjaman yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian finansial pada korban.
Modus Penagihan yang Agresif
Beberapa Pinjol yang tidak beretika atau ilegal dapat menggunakan metode penagihan yang agresif untuk memaksa peminjam membayar hutang mereka.
Mereka mungkin mengancam dengan tindakan hukum palsu, menghubungi keluarga atau teman peminjam atau bahkan melakukan pelecehan verbal.
Hal ini tidak hanya melanggar hak-hak konsumen, tetapi juga dapat menyebabkan stres dan ketidaknyamanan yang signifikan bagi peminjam.
Aplikasi Pinjaman Palsu
Dalam modus penipuan ini, penjahat menciptakan aplikasi Pinjol palsu yang tampak seperti aplikasi asli dari perusahaan terpercaya.
Mereka mungkin memasang iklan palsu di platform media sosial atau situs web palsu yang mirip dengan situs resmi perusahaan Pinjol.
Saat peminjam mengunduh aplikasi palsu dan memasukkan informasi pribadi, penjahat akan menggunakan data tersebut untuk melakukan penipuan atau pencurian identitas.
Pinjaman Tolong-Menolong (Peer-to-Peer) yang Tidak Terjamin
Modus penipuan ini melibatkan platform pinjaman peer-to-peer yang tidak terjamin atau tidak memiliki mekanisme pengawasan yang memadai.
Peminjam dapat dijanjikan dana dengan suku bunga rendah oleh pihak Pinjol, tetapi pada kenyataannya, tidak ada dana yang benar-benar tersedia.
Peminjam yang telah mentransfer sejumlah uang sebagai jaminan atau biaya administrasi akan kehilangan uang mereka tanpa mendapatkan pinjaman yang dijanjikan.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Bukan 90 Hari, Ini Rentang Waktu Debt Collector Pinjol Datang ke Rumah