Risiko Investasi Reksadana
Investasi reksadana memiliki risiko yang perlu diperhatikan sebelum Anda memutuskan untuk menginvestasikan uang Anda.
Berikut adalah beberapa bahaya atau risiko yang terkait dengan investasi reksadana:
1. Risiko Pasar
Nilai investasi reksadana dapat naik dan turun tergantung pada kinerja pasar.
Jika pasar mengalami penurunan atau ketidakstabilan, nilai investasi Anda dalam reksadana juga dapat berkurang.
2. Risiko Kreditur
Reksadana biasanya berinvestasi dalam berbagai instrumen keuangan seperti saham dan obligasi.
Ada risiko kreditur yang terkait dengan obligasi, di mana emiten obligasi mungkin tidak dapat membayar bunga atau mengembalikan modal yang diinvestasikan.
3. Risiko Likuiditas
Beberapa jenis reksadana mungkin memiliki likuiditas yang rendah, artinya sulit untuk menjual atau mencairkan investasi Anda dengan cepat.
Ini dapat menjadi masalah jika Anda membutuhkan dana tunai secara mendadak.
4. Risiko Manajemen
Kinerja reksadana dapat dipengaruhi oleh keahlian dan keputusan manajer investasi yang mengelola reksadana, jika manajer investasi tidak memiliki strategi yang tepat atau tidak berhasil mengelola portofolio dengan baik, kinerja reksadana dapat terpengaruh negatif.
5. Risiko Inflasi
Inflasi dapat mengurangi daya beli dari nilai investasi Anda, jika tingkat pengembalian reksadana tidak dapat melampaui tingkat inflasi, maka Anda mungkin mengalami pengurangan nilai riil dari investasi Anda.