Mereka juga menggunakan taktik persuasif, seperti penawaran diskon besar atau janji cicilan tanpa bunga, untuk menarik minat konsumen dan membuat mereka tergoda untuk menggunakan kartu kredit atau kartu debit mereka.
Selain itu, penipuan gestun juga mengandalkan minimnya pengetahuan dan kesadaran konsumen tentang hak-hak mereka.
Banyak konsumen yang tidak memahami dengan jelas prosedur transaksi kartu kredit atau kartu debit, dan hal ini dimanfaatkan oleh pelaku penipuan.
Mereka bisa meminta tanda tangan pemilik kartu sebagai tanda persetujuan, meskipun sebenarnya kartu tersebut digunakan secara tidak sah.
Dampak dari penipuan gestun terhadap konsumen bisa sangat merugikan.
Pertama-tama, konsumen yang menjadi korban penipuan ini akan memiliki beban keuangan yang tidak terduga.
Mereka akan terjebak dalam cicilan yang tinggi dan bunga yang memberatkan, sehingga mengancam stabilitas keuangan mereka.
Selain itu, penipuan gestun juga dapat merusak reputasi pemilik kartu, karena transaksi yang tidak sah dapat mempengaruhi riwayat kredit dan menciptakan masalah finansial di masa depan.
Untuk melindungi diri dari penipuan gestun, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh konsumen.
Pertama-tama, penting untuk selalu waspada dan mengikuti prinsip kehati-hatian saat melakukan transaksi keuangan.