Berikut penjelasan lebih terperincinya.
Wakil Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, dahulu banyak banyak pengajuan KPR ditolak karena utang di kartu kredit, kini banyak pengajuan KPR ditolak karena utang di pinjol ataupun paylater.
Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI pada Rabu (23/11/2022), lalu Nixon menyampaikan utang nasabah di pinjol yang juga mengajukan KPR BTN mayoritas jumlah tidak besar.
Bahkan jumlahnya tidak sampai Rp5 juta, bahkan banyak juga yang tidak sampai Rp1 juta.
"Kalau dulu banyak ditolak karena credit card, kalau sekarang pinjol. Sekarang (rejection rate-nya) sudah 30 persen aplikasi BI checkingnya gagal karena pinjol," kata Nixon kepada para anggota parlemen.
"Sulitnya adalah pinjol ini kebanyakan bukan perbankan jadi kita nggak bisa ngobrol dengan mereka," ujarnya.
Salah satu jenis pinjol yang banyak digunakan masyarakat saat ini adalah paylater.
Fasilitas "belanja sekarang bayar kemudian" ini bisa digunakan mulai dari memesan hotel untuk liburan, membuat ongkos transportasi online, sampai sekedar untuk makan di restoran.
Melihat fenomena tersebut, Perencana Keuangan Annisa Steviani mengingatkan masyarakat untuk tetap bijaksana menggunakan fitur paylater dan semacamnya.
Karena jika menggunakan paylater tapi pembayarannya macet, akan tetap berdampak pada skor kredit orang tersebut.
Skor kredit didapat didapat dari kelancaran pembayaran utang yang terkoneksi pada perbankan.
Utang ini termasuk:
- Kartu kredit
- Kredit kendaraan bermotor (KKB) Kredit pemilikan rumah (KPR)
- Kredit tanpa agunan (KTA)
- Paylater dan pinjaman online lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Meski Tak Sampai Rp1 Juta, Utang Paylater-Pinjol Bisa Hambat Pengajuan KPR