Find Us On Social Media :

Heboh Penipuan Berkedok Kosmetik Sampai Korban Rugi Rp 900 Jutaan, Ciri-ciri Modus Penipuan dengan Berjualan

modus penipuan berkedok berjualan

GridFame.id - Dalam era digital yang semakin maju, penipuan tidak lagi terbatas pada bentuk konvensionalnya.

Salah satu modus penipuan yang semakin merajalela adalah penipuan berkedok jualan.

Para penipu menggunakan berbagai cara untuk memanipulasi, menipu, dan mengelabui korban demi mendapatkan keuntungan finansial.

Seperti yang terjadi beberapa lalu di Kota Lampung.

Polisi berhasil menangkapa 1 pelaku yang tega menipu banyak korban dengan modus berjualan kosmetik.

Pelaku berhasil meraup keuntungan hingga Rp 900 juta dari korban-korbannya.

Korban dan pelaku memang tak mengenal namun berhasil terhasut serta yakin jika produknya bisa terjual.

Nyatanya malah pelaku malah menipu dan membuatnya rugi total Rp 941 juta.

Memang ketika berbisnis kaita seharusnya lebih berhati-hati.

Sebagai konsumen, juga harus cerdas dalam memiliki toko saat berbelanja online.

Apalagi kini modus penipuan semakin canggih dan merajalela.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai modus penipuan berkedok jualan,.

Cara mengenali tanda-tanda bahaya,  dan juga bagaimana melindungi diri dari ancaman tersebut.

Baca Juga: Waspada Modus Penipuan Lelang Online! Pegadaian Bongkar Cara Kerja Pelaku Jebak Korban Lewat Sosial Media

Modus Penipuan Berkedok Jualan

1. Penipuan Toko Online

- Penipu menciptakan toko online palsu dengan penawaran harga sangat murah untuk barang-barang populer.

Setelah pembayaran dilakukan, barang tidak pernah dikirim, atau barang yang diterima sangat jauh dari deskripsi.

- Penjual menjual barang palsu atau tiruan sebagai produk asli dengan harga tinggi, mengelabui pembeli yang tidak tahu perbedaan.

2. Penipuan Marketplace

- Penjual meminta pembeli untuk melakukan pembayaran di luar platform marketplace, yang menyebabkan pembeli kehilangan perlindungan pembayaran dan barang tidak pernah diterima.

- Penipu mencuri foto produk dari penjual sah dan menggunakannya untuk membuat penawaran palsu.

Pembeli yang tertipu akan mengirimkan uang tanpa mendapatkan barang.

3. Penipuan Layanan Jasa

-  Penipu menawarkan layanan jasa seperti penerbitan visa, pemesanan tiket pesawat, atau layanan kecantikan dengan biaya murah, tetapi pada akhirnya tidak ada layanan yang diberikan.

- Penipu menawarkan investasi dengan iming-iming pengembalian besar dalam waktu singkat.

Korban diharuskan menginvestasikan uang mereka dan pada akhirnya kehilangan seluruh investasi.

Baca Juga: Ini 3 Alasan Kenapa Pakai Joki Galbay Pinjol Justru Bikin Rugi Besar 

Cara Mengenali Tanda-tanda Bahaya

- Harga yang jauh di bawah harga pasar atau penawaran yang terlalu menarik seringkali merupakan pertanda modus penipuan.

- Jika penjual atau situs web tidak memberikan informasi yang jelas tentang produk, kebijakan pengembalian, atau alamat kontak yang valid, ini bisa menjadi tanda bahwa sesuatu yang mencurigakan terjadi.

- Jika penjual meminta Anda untuk melakukan pembayaran melalui metode yang tidak lazim atau di luar platform yang aman, seperti transfer bank langsung atau pembayaran tunai, waspadalah.

- Toko online atau situs web penjual yang terlihat tidak profesional, memiliki tampilan yang buruk, atau memiliki banyak kesalahan tata letak adalah pertanda potensi penipuan.

Melindungi Diri dari Ancaman

1. Selalu up-to-date dengan metode penipuan terbaru dan bagaimana cara menghindarinya.

2. Jika Anda menjadi korban penipuan, laporkan insiden tersebut kepada otoritas yang berwenang, seperti kepolisian atau Badan Perlindungan Konsumen.

3. Jangan pernah memberikan informasi pribadi atau finansial kepada pihak yang tidak dikenal atau tidak dapat diverifikasi.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Saldo Bisa Langsung Ludes! Tak Hanya Phishing, 6 Hal Ini Jadi Tanda-tanda Penipuan Online dengan E-wallet