GridFame.id -
Emas sering dianggap sebagai simbol kemakmuran dan kestabilan keuangan.
Selama berabad-abad, emas telah menjadi aset yang dicari dan diperdagangkan dengan nilai tinggi.
Bahkan, tak jarang banyak yang berinvestasi menggunakan emas.
Mengapa?
Karena banyak yang mengira investasi emas sangat menjajikan.
Selain itu, harga emas yang naik bisa untuk dijual kembali nantinya.
Investasi emas sendiri banyak diminati terlebih harganya yang juga cocok untuk kalangan menengah ke bawah.
Sebetulnya, investasi sendiri bisa dilakukan dengan berbagai macam selain emas.
Contohnya investasi tanah, saham, dan lain-lain.
Namun, menganggap emas sebagai investasi yang sempurna dapat menjadi pandangan yang berlebihan.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi alasan mengapa emas bukanlah investasi yang bebas risiko dan bisa merugikan.
Baca Juga: Mau Punya Utang yang Justru Bikin Kaya? Simak Penjelasan yang Satu Ini
1. Tidak Menghasilkan Pendapatan
Salah satu karakteristik utama dari investasi yang baik adalah kemampuannya untuk menghasilkan pendapatan.
Emas, dalam bentuk fisik maupun logam mulia, tidak memberikan penghasilan rutin seperti dividen dari saham atau bunga dari obligasi.
Ini berarti Anda hanya dapat mengandalkan pertumbuhan nilai emas untuk menghasilkan keuntungan, yang bisa tidak pasti dan memerlukan waktu yang lama.
2. Tidak Mengikuti Inflasi
Meskipun emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenyataannya tidak sesederhana itu.
Nilai emas tidak selalu mengikuti laju inflasi dengan akurat.
Terkadang, fluktuasi harga emas bisa jauh lebih ekstrem daripada inflasi, yang berarti Anda mungkin mengalami kerugian nyata dalam daya beli Anda jika Anda menginvestasikan dalam emas pada waktu yang salah.
3. Tidak Ada Penghasilan Pasif
Emas memerlukan perhatian dan perawatan untuk memastikan nilainya tetap terjaga.
Anda harus menyimpannya dengan aman, melindunginya dari risiko pencurian, dan mengawasi perubahan harga.
Baca Juga: Ini 6 Jenis Jaminan yang Sebaiknya Tidak Digunakan untuk Ambil Pinjaman Bank Meski Kepepet
4. Potensi Keuntungan Terbatas
Saat Anda berinvestasi dalam emas, potensi keuntungan Anda terbatas pada kenaikan harga emas itu sendiri.
Ini berarti bahwa, bahkan jika nilai emas terus naik seiring waktu, Anda mungkin melewatkan peluang keuntungan besar dari investasi lain yang mungkin memberikan hasil yang lebih tinggi.
5.Volatilitas Harga yang Tinggi
Harga emas sangat rentan terhadap fluktuasi pasar.
Pada saat tertentu, harga emas bisa melonjak tinggi, tetapi pada saat yang lain, harganya bisa jatuh tajam.
6. Biaya Transaksi dan Penyimpanan
Investasi dalam emas fisik juga menghadirkan biaya transaksi dan penyimpanan.
Ketika Anda membeli atau menjual emas, Anda akan dikenakan biaya oleh pedagang dan mungkin menghadapi selisih antara harga beli dan harga jual.
Selain itu, Anda perlu mempertimbangkan biaya penyimpanan dan asuransi, terutama jika Anda menyimpannya di brankas atau lembaga penyimpanan.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Bukannya Untung Malah Boncos! 6 Bahayanya Berinvestasi Saham tanpa Perhitungan yang Matang