GridFame.id -
PayLater, juga dikenal sebagai layanan Buy Now Pay Later (BNPL), telah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir.
Ini adalah alternatif pembayaran yang memungkinkan konsumen untuk membeli barang atau jasa tanpa harus membayar segera, melainkan dengan janji untuk membayar dalam beberapa bulan mendatang.
Meskipun PayLater menawarkan kenyamanan yang jelas, seperti semua bentuk utang, ada risiko yang melekat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas risiko gagal bayar PayLater dan bagaimana konsumen dapat mengelolanya.
Sebelum kita membahas risiko gagal bayar PayLater, mari kita pahami dulu apa itu PayLater.
PayLater adalah jenis pembayaran berbasis aplikasi atau platform yang memungkinkan konsumen untuk membeli barang atau jasa dan membayar nanti, seringkali dalam beberapa bulan mendatang.
Umumnya, konsumen dapat menggunakan aplikasi PayLater untuk melakukan pembelian online atau di toko fisik.
Sebagai imbalannya, mereka berjanji untuk membayar jumlah yang terutang dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam bentuk cicilan bulanan.
Sempat viral di media sosial aplikasi paylater mengenakan denda hinagga Rp 50.000 per hari.
Hal ini membuat banyak debitur menjadi menjerit karena denda yanag mahal.
Berikut ini merupakan risiko jika gagal bayar paylater selain terkena denda.