Apa perbedaan dan risikonya? simak artikel di bawah ini.
Hutang Produktif
Tujuan: Untuk membiayai kegiatan yang diharapkan akan menghasilkan pendapatan atau meningkatkan nilai aset.
Dampaknya: Membanti meningkat keuangan dengan meningkatkan pendapatan atau aset yang menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan.
Risiko: Memiliki irisko yang lebih terkendali karena tujuannya adalah untuk menghasilkan pendapatan atau mengembangkan aset.
Contoh Utang Produktif:
1. Kredit Usaha - Seorang wirausahawan meminjam uang dari bank untuk memperluas bisnisnya, seperti menambah stok barang, membuka cabang baru, atau meningkatkan kapasitas produksi.
2. Pendidikan - Seseorang mengambil pinjaman untuk pendidikan yang diharapkan akan meningkatkan keterampilan dan peluang karir, seperti pinjaman pendidikan untuk gelar sarjana atau program pelatihan tertentu yang meningkatkan kemampuan kerja.
3. Investasi Properti - Seseorang meminjam uang untuk membeli properti sebagai investasi yang diharapkan akan menghasilkan pendapatan pasif atau apresiasi nilai properti di masa depan.
Hutang Konsumtif
Tujuan: Untuk pembelian barang atau layanan yang bersifat konsumtif atau tidak menghasilkan pendapatan.
Dampaknya: Mengurangi daya beli dan membebani keuangan yang bisa mengarah pada siklus hutang yang berkepanjangan dan masalah keuangan.
Risiko: Rentan terhadap risiko keuangan terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Contoh Utang Konsumtif:
1. Kartu Kredit untuk Belanja Pribadi - Penggunaan kartu kredit untuk membeli barang-barang konsumtif seperti pakaian, makanan, atau barang-barang kecil lainnya yang tidak memberikan nilai tambah atau menghasilkan pendapatan di masa depan.
2. Pinjaman untuk Liburan - Seseorang meminjam uang untuk liburan atau perjalanan rekreasi yang tidak menghasilkan keuntungan finansial atau ekonomi lainnya.