GridFame.id - Reseller dan dropshipper adalah dua model bisnis yang populer digunakan untuk pekerjaan sampingan.
Ibaratnya, keduanya sama-sama menggunakan kita sebagai pihak kedua pada konsumen.
Namun meski begitu, secara penghasilan keduanya bisa berbeda.
Keduanya sama-sama menjual produk produsen lain, tetapi ada perbedaan mendasar antara keduanya.
Apalagi dari segi modal pun keduanya juga berbeda.
Bagi Anda yang masih bingung mau jadi reseller atau dropshipper, simak keuntungan dan kekurangan dari keduanya.
Dengan begini, Anda bisa menyesuaikan dengan keadaan dan menimbang mana yang lebih baik dilakukan.
Langsung simak yuk!
Reseller
Reseller adalah individu atau perusahaan yang membeli barang dalam jumlah besar dari produsen atau distributor dengan harga yang lebih rendah.
Kemudian, reseller menjual kembali produk tersebut dengan menentukan harga jual yang sesuai dengan kebijakan bisnis mereka sendiri.
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan menjadi reseller:
Baca Juga: Meski Butuh Modal di Awal, Ini 5 Kelebihan Jadi Reseller Dibanding Dropshipper
Kelebihan Reseller
1. Kendali harga
Sebagai reseller, Anda dapat menentukan harga jual produk yang Anda beli dari produsen atau distributor.
Dengan demikian, Anda dapat menentukan keuntungan yang lebih tinggi.
2. Stok barang
Sebagai reseller, Anda memiliki kendali penuh atas stok barang yang Anda beli.
Anda dapat mengatur persediaan barang yang Anda jual dan mengelola inventaris dengan lebih mudah.
3. Fleksibilitas bisnis
Sebagai reseller, Anda dapat menjual produk yang Anda beli dari produsen atau distributor di berbagai platform online, seperti Instagram, Facebook, dan Tokopedia.
Kekurangan Reseller
1. Modal
Sebagai reseller, Anda harus mengeluarkan modal untuk membeli barang dalam jumlah besar dari produsen atau distributor.
Dengan kata lain, Anda harus menginvestasikan dana Anda dalam persediaan produk sebelum dapat menjualnya kepada pelanggan.
2. Pengiriman produk
Sebagai reseller, Anda bertanggung jawab atas pengiriman produk kepada pelanggan.
Hal ini dapat memakan waktu dan biaya yang signifikan.
Dropship
Dropshipper adalah model bisnis di mana dropshipper bertindak sebagai perantara antara pelanggan dan produsen atau distributor.
Ketika dropshipper menerima pesanan dari pelanggan, mereka langsung meneruskannya kepada pihak terkait yang akan mengurus pengemasan dan pengiriman produk kepada pelanggan.
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan menjadi dropshipper:
Kelebihan Dropship
1. Modal
Sebagai dropshipper, Anda tidak perlu mengeluarkan modal untuk membeli barang dalam jumlah besar dari produsen atau distributor.
Anda hanya perlu membayar produk yang dijual setelah pelanggan melakukan pembelian.
2. Pengiriman produk
Sebagai dropshipper, Anda tidak perlu mengurus pengiriman produk kepada pelanggan.
Hal ini dapat menghemat waktu dan biaya yang signifikan.
3. Fleksibilitas bisnis
Sebagai dropshipper, Anda dapat menjual produk yang Anda beli dari produsen atau distributor di berbagai platform online, seperti Instagram, Facebook, dan Tokopedia.
Kekurangan Dropshi
1. Kendali harga
Sebagai dropshipper, Anda tidak dapat menentukan harga jual produk yang Anda jual.
Harga jual ditentukan oleh produsen atau distributor.
2. Stok barang
Sebagai dropshipper, Anda tidak memiliki kendali penuh atas stok barang yang Anda jual.
Anda harus mengandalkan produsen atau distributor untuk mengatur persediaan barang yang Anda jual.
Dalam hal keuntungan, reseller memiliki kendali lebih besar atas harga jual produk dan stok barang, tetapi membutuhkan modal yang lebih besar.
Di sisi lain, dropshipper tidak memerlukan modal yang besar dan tidak perlu mengurus pengiriman produk, tetapi tidak memiliki kendali atas harga jual produk dan stok barang.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Penghasilannya Lumayan Banget! Ini Tips Menjadi Reseller di TikTok Shop Agar Bisnis Cepat Berkembang