GridFame.id -
Di jaman yang serba maju ini membuat penggunaan paylater meningkat.
Bahkan, peningkatan tersebut terjadi setiap tahunnya.
Berawal dari satu e-commerce kini hampir seluruh aplikasi belanja online memiliki fitur bayar paylater.
Banyak yang minat menggunakan paylater karena pembayarannya bisa dicicil.
Apalagi tenor yang ditawarkan juga cukup panjang hingga 12 bulan.
Karena bisa dicicil inilah yang kemudian menarik minat masyarakat untuk menggunakan.
Apalagi terdapat diskon yang menggiurkan jika menggunakan paylater.
Meskipun bisa dilakukan pembayaran di akhir, namun akan ada risikonya.
Penggunaan paylater ini tak bisa menjamin data bisa aman loh.
Selain itu, juga terdapat risiko lainnya ketika sering menggunakan paylater.
Apa saja?
Berikut 5 risiko menggunakan paylater dilansir dari Kompasiana.com:
1.Risiko Bunga dan Biaya Tersembunyi
Ketika menggunakan paylater, Anda juga harus membayar biaya seperti bunga ataupun admin.
Semisal menggunakan Rp 500.000 bisa saja menjadi Rp 520.000 - Rp 550.000 untuk membayarkan biaya lainnya.
2.Potensi Penumpukan Utang
Berutang ini terkadang membuat orang menjadi ketagihan untuk berutang.
Sehingga lama-lama utang semakin menumpuk dan sulit membayar tagihan.
3.Keamanan Data
Risiko keamanan data menjadi perhatian utama, dan perusahaan penyedia PayLater harus menjaga dengan ketat keamanan data informasi pelanggan.
4.Ketergantungan Teknologi
Gangguan sistem atau kegagalan teknologi dapat menghambat proses pembayaran atau mengakibatkan ketidaknyamanan bagi pengguna.
5.Tanggung Jawab Moral dan Perilaku Konsumen
Layanan PayLater dapat mendorong perilaku konsumtif jika tidak digunakan secara bijak.
Baca Juga: Mau Mudik Nataru tapi Dompet Tipis? Begini Cara Beli Tiket Transportasi Pakai Blibli Tiket Paylater