GridFame.id - Uang jajan adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam mendidik anak.
Uang jajan tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan anak di sekolah.
Tetapi juga dapat menjadi sarana belajar bagi anak tentang mengelola uang, menentukan prioritas, dan berbagi dengan orang lain.
Namun, bagaimana cara menentukan uang jajan anak sekolah yang ideal?
Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan:
1. Ajarkan Anak Memahami Konsep Uang
Hal pertama dan paling fundamental adalah mengajarkan anak tentang konsep uang.
Menurut Nadia Harsya, seorang financial planner, setidaknya ada empat poin penting yang harus dipahami anak, yaitu menghasilkan, belanja, berbagi, dan menabung.
Anak harus paham bahwa uang berasal dari hasil kerja, dan tidak bisa didapatkan dengan mudah.
Anak juga harus belajar untuk mengatur pengeluaran, membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Serta menyisihkan sebagian uang untuk berbagi dengan orang yang membutuhkan dan menabung untuk masa depan.
2. Beri Uang Jajan Sesuai Usia Anak
Faktor usia juga harus dipertimbangkan dalam memberikan uang jajan.
Anak SD biasanya memiliki kebutuhan yang lebih sederhana dibandingkan dengan anak SMP atau SMA.
Oleh karena itu, jumlah uang jajan yang diberikan juga harus disesuaikan.
Menurut Rista, seorang psikolog anak, uang jajan ideal untuk anak SD adalah sekitar Rp 5.000-Rp 10.000 per hari, untuk anak SMP adalah sekitar Rp 10.000-Rp 20.000 per hari, dan untuk anak SMA adalah sekitar Rp 20.000-Rp 30.000 per hari.
Tentu saja, angka ini dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi ekonomi keluarga, lokasi sekolah, dan kebutuhan anak.
3. Sesuaikan dengan Kebutuhan Anak
Selain usia, kebutuhan anak juga harus menjadi pertimbangan dalam menentukan uang jajan.
Orang tua harus mengetahui secara rinci apa saja kebutuhan anak di sekolah, seperti biaya makan, transportasi, alat tulis, dan lainnya.
Orang tua juga harus memperhatikan kebiasaan dan karakter anak, apakah ia suka berhemat, boros, atau suka berbagi dengan teman.
Dengan demikian, orang tua dapat memberikan uang jajan yang cukup dan tidak berlebihan.
4. Buat Kesepakatan Terkait Uang Jajan
Agar uang jajan tidak disalahgunakan, orang tua dan anak harus membuat kesepakatan terkait uang jajan.
Orang tua harus menjelaskan kepada anak tujuan dan batasan penggunaan uang jajan, serta memberikan sanksi jika anak melanggar.
Baca Juga: Biaya Sekolah Makin Ugal-ugalan, Begini Tips Menyiapkan Dana Pendidikan Untuk Anak
Misalnya, orang tua dapat melarang anak untuk membeli rokok, minuman keras, atau barang-barang yang tidak bermanfaat dengan uang jajan.
Jika anak melanggar, orang tua dapat mengurangi atau menghentikan uang jajan untuk beberapa waktu.
Sebaliknya, orang tua juga dapat memberikan penghargaan jika anak dapat mengelola uang jajan dengan baik, seperti memberikan bonus atau hadiah.
5. Ajarkan Anak Berbagi dan Menabung
Uang jajan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi, tetapi juga untuk berbagi dengan orang lain dan menabung untuk masa depan.
Orang tua harus mengajarkan anak untuk menyisihkan sebagian uang jajan untuk disumbangkan kepada orang yang membutuhkan, seperti anak yatim, fakir miskin, atau korban bencana.
Selain itu, orang tua juga harus mengajarkan anak untuk menabung sebagian uang jajan untuk keperluan jangka panjang, seperti membeli buku, mainan, atau barang yang diinginkan.
Dengan demikian, anak akan belajar untuk menjadi lebih peduli, bertanggung jawab, dan mandiri.
Demikianlah beberapa tips yang dapat Anda gunakan untuk menentukan uang jajan anak sekolah yang tepat dan produktif.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam mendidik anak.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: 5 Tips Menentukan Asuransi Kesehatan Anak Terbaik Menurut OJK