Find Us On Social Media :

Mending Beli Baju Thrifting Atau Preloved? Simak dari Segi Harga dan Kualitas Lebih Baik Mana

GridFame.id - Barang bekas atau secondhand menjadi pilihan banyak orang yang ingin berhemat atau berkontribusi pada lingkungan.

Namun, ada dua istilah yang sering digunakan untuk menyebut barang bekas, yaitu preloved dan thrifting.

Apa perbedaan antara keduanya?

Dan mana yang lebih baik dari segi harga dan kualitas?

Perbedaan Preloved dan Thrifting

Menurut Cambridge Dictionary, preloved berarti bukan barang baru, tetapi sudah pernah digunakan sebelumnya.

Biasanya preloved digunakan untuk menjual sesuatu untuk menghindari kata “bekas” yang konotasinya mungkin dapat merujuk pada barang tidak terpakai, diabaikan atau sudah tidak digunakan kembali.

Preloved fashion dapat mencakup pakaian dalam berbagai kondisi, mulai dari pakaian bekas yang sangat disukai orang lain (koleksi pribadi atau barang kesayangan), barang yang diselamatkan dari gudang, aksesori, tas, sepatu, dan lain sebagainya.

Sedangkan thrifting, menurut Cambridge Dictionary, berasal dari kata thrift dalam bahasa Inggris yang berarti berhemat atau menghindari pemborosan.

Secara umum thrifting dapat dikatakan sebagai kegiatan belanja di toko barang bekas, garage sale, atau pasar loak yang masih layak pakai tapi dengan harga murah.

Thrifting biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mencari barang-barang unik, langka, antik, atau bermerek dengan harga terjangkau.

Thrifting juga dianggap sebagai salah satu cara untuk mendukung gaya hidup berkelanjutan, karena dapat mengurangi produksi barang baru dan memperpanjang masa pakai suatu barang.

Baca Juga: Begini Cara Beli Diamond ML Pakai Pulsa Atau Lewat Shopee dan Tokopedia Supaya Harganya Murah!

Keuntungan dan Kerugian Preloved dan Thrifting

Baik preloved maupun thrifting memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

Keuntungan Preloved

1. Barang yang masih dalam kondisi yang baik

Kebanyakan barang preloved masih dalam kondisi yang baik, karena biasanya berasal dari pemilik sebelumnya yang merawatnya dengan baik atau bahkan belum pernah menggunakannya sama sekali.

2. Banyak pilihan di berbagai marketplace

Barang preloved bisa ditemukan di berbagai platform online atau offline yang menjual barang-barang bekas berkualitas, seperti Carousell, Tokopedia, Shopee, Instagram, atau toko-toko fisik.

Hal ini memudahkan kita untuk mencari barang yang kita inginkan dengan mudah dan cepat.

3. Dapat menjual barang bekas yang sudah tidak terpakai

Selain membeli, kita juga dapat menjual barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai melalui platform preloved.

Dengan begitu, kita dapat mendapatkan uang tambahan sekaligus mengosongkan lemari kita.

Kerugian Preloved

1. Harga yang lebih mahal dibandingkan thrifting

Barang preloved biasanya dijual dengan harga yang lebih mahal dibandingkan thrifting, karena barang preloved dianggap memiliki nilai lebih dari segi kualitas, keaslian, atau kelangkaan.

Jika kita mencari barang yang murah, mungkin preloved bukan pilihan yang tepat.

2. Barang yang diinginkan mungkin sudah tidak tersedia

Karena barang preloved merupakan barang bekas, maka ketersediaannya terbatas

Jika kita menemukan barang yang kita inginkan, kita harus segera membelinya sebelum diambil orang lain.

Jika terlambat, kita mungkin kehilangan kesempatan untuk mendapatkan barang tersebut.

Baca Juga: Cara Mudah Mengaktifkan Gopaylater yang Mendadak Diblokir Saat Transaksi

3. Ada kemungkinan terdapat penipuan dalam penjualan preloved

Saat membeli barang preloved secara online, kita harus berhati-hati dengan kemungkinan adanya penipuan.

Beberapa penjual mungkin tidak jujur tentang kondisi, kualitas, atau keaslian barang yang mereka jual.

Oleh karena itu, kita harus memeriksa ulasan, testimoni, atau bukti transaksi sebelum membeli barang preloved.

Keuntungan Thrifting

1. Harga yang sangat murah

Thrifting merupakan cara yang sangat murah untuk mendapatkan barang-barang berkualitas.

Kita bisa menemukan barang-barang dengan harga mulai dari ribuan rupiah saja di toko-toko barang bekas atau pasar loak.

Kita juga bisa menawar harga untuk mendapatkan harga yang lebih murah lagi.

2. Menemukan barang-barang unik dan langka

Thrifting merupakan cara yang menyenangkan untuk menemukan barang-barang unik dan langka yang sulit ditemukan di toko-toko lain.

Kita bisa menemukan berbagai macam barang antik, mainan lama, hingga peralatan rumah tangga yang sudah tidak diproduksi lagi di pasaran.

3. Mencoba gaya baru

Thrifting merupakan tempat yang tepat untuk mencoba gaya baru dengan harga yang terjangkau.

Kita bisa menemukan berbagai macam pakaian dengan gaya yang berbeda-beda di toko barang bekas, sehingga kita bisa mencoba gaya baru tanpa harus mengeluarkan banyak uang.

Kerugian Thrifting

1. Ketersediaan barang tidak pasti

Karena barang-barang di toko barang bekas berasal dari donasi atau kiriman dari luar negeri, maka ketersediaannya tidak pasti.

Baca Juga: Gak Mau Ribet Beli Amplop? Begini Cara Mudah Bagikan Angpao Imlek secara Online Pakai DANA

Kita tidak bisa menjamin bahwa kita akan menemukan barang yang kita cari di toko barang bekas.

Kita harus rajin-rajin mengunjungi toko barang bekas atau pasar loak untuk mencari barang yang kita inginkan.

2. Kondisi barang tidak selalu bagus

Meskipun thrifting dapat menjadi cara yang bagus untuk menemukan barang yang unik dan langka, barang-barang tersebut mungkin tidak selalu dalam kondisi yang bagus.

Kita mungkin perlu membeli barang yang memerlukan perbaikan atau perawatan sebelum dapat digunakan.

3. Perlu waktu dan tenaga yang lebih

Thrifting membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih dibandingkan membeli barang baru.

Kita harus mencari-cari barang yang kita inginkan di antara tumpukan barang-barang bekas yang tidak teratur.

Kita juga harus memeriksa kondisi, ukuran, dan kebersihan barang yang kita beli.

Dari penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa preloved dan thrifting memiliki perbedaan, keuntungan, dan kerugian masing-masing.

Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk dari keduanya, karena semuanya tergantung pada preferensi, kebutuhan, dan anggaran kita.

Jika kita mencari barang yang masih dalam kondisi yang baik, banyak pilihan, dan dapat menjual barang bekas kita, maka preloved mungkin cocok untuk kita.

Namun, kita harus siap membayar harga yang lebih mahal, menghadapi ketersediaan barang yang terbatas, dan berhati-hati dengan kemungkinan penipuan.

Baca Juga: Begini Syarat dan Cara Daftar BPJS Kesehatan untuk Bayi sebagai Peserta Mandiri

Jika kita mencari barang yang sangat murah, unik, dan langka, dan ingin mencoba gaya baru, maka thrifting mungkin cocok untuk kita.

Namun, kita harus siap menghadapi ketersediaan barang yang tidak pasti, kondisi barang yang tidak selalu bagus, dan membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Salah Strategi Bisa Bikin Bangkrut! Begini Skema Pembagian Keuntungan Bisnis yang Benar