GridFame.id - Brand Ambassador (BA) adalah seseorang yang dipekerjakan oleh suatu perusahaan atau merek untuk mewakili dan mempromosikan produk atau layanan mereka.
BA seringkali memiliki pengaruh yang kuat dalam industri atau pasar tertentu dan dianggap sebagai tokoh otoritatif atau memiliki daya tarik yang besar di kalangan konsumen.
Tugas seorang Brand Ambassador dapat bervariasi, tetapi umumnya mereka harus memperkenalkan dan mempromosikan produk atau layanan perusahaan kepada audiens yang ditargetkan.
Membuat konten promosi, baik dalam bentuk tulisan, gambar, atau video, dan membagikannya melalui platform online seperti media sosial, blog, atau situs web.
Menghadiri acara atau kegiatan promosi untuk mewakili merek dan berinteraksi langsung dengan konsumen atau pelanggan potensial.
Memberikan umpan balik dan informasi kepada perusahaan tentang tren pasar, kebutuhan konsumen, atau respons terhadap produk atau layanan mereka.
Membangun hubungan dengan pelanggan, pengikut, atau komunitas terkait untuk meningkatkan kesadaran merek dan memperluas basis pelanggan.
Seorang Brand Ambassador biasanya dipilih berdasarkan popularitas serta eahlian dalam industri tertentu.
Mereka juga dinilai memiliki pengaruh dalam komunitas atau kelompok target.
Selain itu kemampuan mereka untuk memengaruhi dan membujuk orang lain juga menjadi hal yang penting.
Mereka dapat menjadi selebriti, atlet, ahli industri, influencer media sosial, atau individu yang memiliki pengaruh besar dalam lingkungan tertentu.
Baca Juga: Biar Sama-sama Untung, Ini 10 Poin Penting yang Harus Ada di Perjanjian Kerja Sama dengan Influencer
Pembagian hasil keuntungan usaha dengan Brand Ambassador (BA) bisa bervariasi tergantung pada kesepakatan yang dibuat antara perusahaan dan BA.
Berikut adalah beberapa model pembagian keuntungan yang umum digunakan:
1. Honorarium Tetap
Perusahaan membayar BA dengan jumlah honorarium tetap untuk setiap proyek atau periode waktu tertentu.
Jumlah ini bisa ditetapkan sebelumnya dalam kontrak atau disesuaikan berdasarkan kinerja dan eksposur yang diberikan oleh BA kepada merek.
2. Komisi Penjualan
Jika peran BA melibatkan mempromosikan produk atau layanan perusahaan dan menghasilkan penjualan, mereka dapat diberi komisi berdasarkan jumlah penjualan yang mereka bantu.
Komisi ini biasanya berupa persentase dari nilai penjualan yang berhasil dilakukan oleh BA.
3. Pendapatan Berbasis Kinerja
Perusahaan dapat menawarkan pendapatan tambahan kepada BA berdasarkan kinerja mereka dalam mencapai tujuan tertentu.
Seperti jumlah tayangan atau interaksi di media sosial, jumlah pengikut baru yang diperoleh, atau tingkat pertumbuhan penjualan.
4. Royalti
Jika BA memiliki pengaruh yang besar dan unik dalam industri atau pasar tertentu, mereka dapat memperoleh royalti dari penjualan produk atau layanan yang mereka promosikan.
Royalti ini bisa berupa persentase dari pendapatan penjualan atau keuntungan bersih yang diperoleh dari produk atau layanan tersebut.
5. Gabungan dari Berbagai Model
Kadang-kadang, perusahaan dan BA dapat sepakat untuk menggunakan kombinasi berbagai model pembagian keuntungan, tergantung pada tujuan promosi, jenis produk atau layanan yang dipromosikan, dan kebutuhan bisnis secara keseluruhan.
Pentingnya memiliki kontrak yang jelas dan rinci antara perusahaan dan BA sangat penting untuk menghindari kebingungan atau konflik di kemudian hari.
Kontrak harus mencakup persyaratan pembagian keuntungan dengan jelas, termasuk jumlah, frekuensi pembayaran, dan kriteria penilaian kinerja jika diperlukan.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Biar Tak Rugi, Ini Tips Tingkatkan Penjualan Bisnis Fashion Pakai Jasa Influencer