GridFame.id - Multi-Level Marketing (MLM) adalah model bisnis di mana perusahaan menjual produk atau jasa melalui jaringan distributor independen.
Dalam sistem MLM, distributor tidak hanya mendapatkan komisi dari penjualan langsung produk kepada konsumen akhir, tetapi juga memperoleh bonus atau komisi dari penjualan yang dilakukan oleh anggota yang mereka rekrut ke dalam jaringan mereka, serta anggota yang direkrut oleh anggota yang mereka rekrut, dan seterusnya, membentuk struktur multi-level atau jaringan.
MLM memiliki struktur bisnis yang unik, di mana distributor tidak hanya menjual produk atau jasa, tetapi juga merekrut dan melatih anggota baru untuk menjadi bagian dari jaringan mereka.
Ini menciptakan jaringan distribusi yang luas dan memungkinkan perusahaan untuk mencapai pasar yang lebih besar tanpa biaya pemasaran tradisional yang tinggi.
Beberapa negara memiliki regulasi ketat untuk industri MLM, sementara yang lain memiliki sedikit atau tidak ada regulasi sama sekali.
Penting bagi perusahaan MLM untuk mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku di negara mereka beroperasi untuk menghindari masalah hukum.
Investasi bodong, yang juga dikenal sebagai skema investasi ilegal atau skema Ponzi, merujuk pada praktik penipuan di mana individu atau entitas menawarkan investasi dengan janji pengembalian yang tidak realistis atau tidak masuk akal.
Praktik ini sering kali melibatkan penipuan, manipulasi, atau penggunaan uang dari investor baru untuk membayar investor yang lebih lama, tanpa adanya investasi yang sebenarnya atau sumber penghasilan yang sah.
Skema investasi bodong sering kali mengikuti struktur piramida, di mana uang dari investor baru digunakan untuk membayar investor yang lebih lama.
Tidak ada investasi yang sebenarnya atau sumber penghasilan yang sah; uang dari investor baru digunakan untuk menciptakan ilusi pengembalian investasi yang tinggi.
Berikut adalah enam perbedaan utama antara MLM dan investasi bodong
Baca Juga: Simak 5 Modus Penipuan Investasi yang Sering Menjerat Korban
Perbedaan MLM dan Investasi Bodong
1. Model Bisnis dan Sumber Pendapatan
MLM: MLM adalah model bisnis di mana perusahaan menjual produk atau jasa melalui jaringan distributor independen.
Investasi Bodong: Investasi bodong sering kali tidak menawarkan produk atau jasa yang jelas.
2. Dasar Legalitas
MLM: MLM biasanya memiliki struktur legal yang sah dan sah di banyak negara. Mereka harus mematuhi peraturan dan undang-undang terkait, seperti membayar pajak, memiliki izin bisnis, dan tidak menipu konsumen.
Investasi Bodong: Investasi bodong seringkali illegal dan beroperasi tanpa izin resmi dari otoritas keuangan atau regulator dan melakukan praktik penipuan atau skema piramida yang tidak berdasar.
3. Sumber Pendapatan dan Risiko
MLM: Risiko utama dalam MLM biasanya terkait dengan keberhasilan penjualan dan rekruitmen anggota baru ke dalam jaringan.
Investasi Bodong: Risiko utamanya adalah kehilangan seluruh investasi karena skema penipuan atau kegiatan ilegal.
4.Transparansi dan Kejelasan
MLM: MLM umumnya lebih transparan dalam struktur dan model bisnis mereka.
Baca Juga: Jadi Jutawan di Usia Muda Bukan Mimpi! Ini 5 Instrumen Investasi yang Cocok Untuk Milenial dan Gen Z
Investasi Bodong: Investasi bodong cenderung kurang transparan dan seringkali menghindari memberikan informasi yang jelas tentang bagaimana uang investor akan diinvestasikan atau bagaimana pengembalian investasi akan dicapai.
5. Fokus pada Produk vs. Skema Keuntungan
MLM: Meskipun rekruitmen anggota baru merupakan bagian dari model bisnis MLM, fokus utama masih pada penjualan produk atau jasa.
Distributor diharapkan untuk aktif dalam menjual produk untuk mendapatkan pendapatan.
Investasi Bodong: Investasi bodong lebih fokus pada mengumpulkan uang dari investor baru untuk membayar investor lama tanpa adanya dasar investasi yang jelas atau aliran pendapatan yang sah.
6. Pengaruh pada Konsumen dan Masyarakat
MLM: Sementara beberapa MLM dapat menjadi sumber pendapatan yang sah bagi individu yang berhasil, mereka juga sering dikritik karena memanfaatkan sistem yang mungkin memaksa distributor untuk membeli lebih banyak produk daripada yang mereka mampu atau butuhkan.
Ini dapat menciptakan tekanan finansial dan kesulitan bagi distributor yang kurang berhasil.
Investasi Bodong: Investasi bodong memiliki dampak yang jauh lebih merugikan karena mereka seringkali mengakibatkan kerugian finansial besar bagi para investor.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Jangan Balas Chat! Simak Berbagai Modus Pinjol Ilegal Jelang Ramadan, Ada yang Nekat Sampai Ancam!