Find Us On Social Media :

Sepele tapi Bikin Bisnis Terancam! Ini Risiko Fatal Kelebihan Stok Opname Dibanding Penjualan

Risiko kelebihan stok produk

GridFame.idStok opname, atau yang sering disebut juga sebagai inventarisasi atau stok fisik.

Ini adalah proses penghitungan dan pencatatan jumlah fisik barang atau produk yang dimiliki oleh sebuah bisnis pada suatu titik waktu tertentu.

Tujuan dari stok opname adalah untuk memverifikasi keakuratan jumlah stok yang tercatat dalam sistem persediaan dengan jumlah stok yang sebenarnya tersedia di gudang atau lokasi penyimpanan.

Proses stok opname biasanya dilakukan secara berkala, baik itu bulanan, triwulanan, atau tahunan

Semua tergantung pada kebutuhan dan skala bisnis.

Stok opname memiliki peran yang penting dalam manajemen persediaan dan pengendalian bisnis.

Dengan melakukan stok opname secara teratur dan akurat, bisnis dapat memastikan keakuratan informasi persediaan.

Pengecekan juga dapat mengurangi risiko kehilangan stok atau kelebihan stok, serta meningkatkan efisiensi operasional dan kepercayaan pelanggan.

Memiliki stok opname yang berlebih juga bukanlah hal yang tepat dan bisa berdampak buruk pada bisnis.

Apa dampaknya?

Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Baca Juga: Bisa Gaet Banyak Pembeli! Ini Trik Berikan Promo Diskon Agar Bisnis Tak Rugi 

Kelebihan stok opname dibanding penjualan dapat mengakibatkan beberapa risiko dan dampak negatif bagi bisnis, antara lain:

1. Biaya Penyimpanan yang Meningkat

Stok yang tidak terjual akan memerlukan ruang penyimpanan tambahan, yang dapat meningkatkan biaya penyimpanan seperti sewa gudang, biaya utilitas, dan biaya pemeliharaan.

2. Pengikisan Laba

Kelebihan stok yang tidak terjual mengikis laba bisnis karena mewakili investasi modal yang terikat dalam persediaan yang belum dijual.

Ini dapat mengurangi margin keuntungan dan mengurangi profitabilitas bisnis.

3. Kemungkinan Penurunan Nilai

Beberapa produk atau barang dalam stok mungkin mengalami penurunan nilai seiring waktu, terutama jika mereka rentan terhadap kerusakan, keusangan, atau perubahan tren pasar.

Ini dapat mengakibatkan kerugian bagi bisnis jika stok tersebut harus dijual dengan diskon atau ditolak karena tidak layak jual.

4. Keterlambatan dalam Arus Kas

Stok yang tidak terjual mengikat modal perusahaan dan menghambat aliran kas yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan operasional lainnya, seperti pembayaran hutang, investasi dalam pengembangan bisnis, atau modal kerja lainnya.

Baca Juga: Stok Produk Mengendap Gegara Tak Laku-Laku? Ini 7 Solusinya Agar Bisnis Online Tak Gulung Tikar

5. Risiko Ketinggalan Tren Pasar

Stok yang tidak terjual dapat mengakibatkan bisnis kehilangan fleksibilitas untuk menyesuaikan penawaran dengan tren pasar atau permintaan pelanggan baru yang muncul.

Hal ini dapat menyebabkan kehilangan pangsa pasar atau peluang bisnis yang berharga.

6. Kesulitan Manajemen Persediaan

Kelebihan stok dapat menyebabkan kesulitan dalam manajemen persediaan, termasuk kesulitan dalam memantau, mengendalikan, dan mengelola stok secara efektif, yang pada gilirannya dapat mengganggu operasi bisnis secara keseluruhan.

7. Penurunan Nilai Merek dan Reputasi

Jika kelebihan stok mengakibatkan penjualan produk dengan diskon besar-besaran atau penurunan kualitas layanan, hal ini dapat merusak citra merek dan reputasi bisnis di mata pelanggan.

Untuk menghindari risiko ini, penting bagi bisnis untuk mengelola persediaan dengan bijaksana, melakukan perencanaan persediaan yang baik berdasarkan analisis permintaan dan tren pasar, dan mengadopsi praktik manajemen persediaan yang efisien untuk mengurangi risiko kelebihan stok.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Penjualan Menurun Drastis? Ini 10 Hal yang Bisa Dilakukan Sebelum Bisnis Bangkrut