GridFame.id - Ini sederet modus pencurian data yang biasa terjadi di bulan Ramadan.
Bulan Ramadan merupakan bulan yang dituggu banyak orang.
Bulan yang satu ini dikenal sebagai bulan yang penuh berkah.
Namun, banyak oknum nakal yang menjadikan momen tersebut untuk melakukan kejahatan.
Salah satu yang paling sering adalah pencurian data.
Ada banyak sekali oknum nakal yang melakukan pencurian data saat Ramadan.
Tujuannya tentu saja untuk menyalahgunakan data tersebut.
Misalnya untuk membobol akun perbankan, ambil pinjaman, atau untuk menipu orang lain.
Wah, ngeri banget, kan?
Ada 3 modus yang sering kali digunakan oknum nakal untuk mencuri data pribadi di bulan Ramadan.
Apa saja?
Baca Juga: Banyak Kasus Penipuan di Mesin EDC, Ini Dia 5 Manfaat Asuransi Untuk Kartu Kredit
Modus Pencurian Data Pribadi di Bulan Ramadan
Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa modus pencurian data yang marak terjadi di bulan suci.
1. Modus Pinjaman Kilat
Modus yang pertama adalah tawaran pinjaman kilat.
Di bulan Ramadan, pengeluaran cenderung meningkat.
Bagi yang perekonomiannya sedang tidak stabil, mengambil pinjaman menjadi salah satu opsi yang biasanya diambil.
Oknum memanfaatkan hal tersebut untuk melakukan pencurian data.
Biasanya mereka akan berpura-pura jadi pihak yang bisa memberikan pinjaman dana cepat dan meminta data pribadi korban.
Setelah mendapatkannya, mereka biasanya akan kabur dan menyalahgunakan data tersebut.
2. Modus Voucher Belanja
Bulan Ramadan identik dengan promo dan diskon.
Baca Juga: Simak 5 Modus Penipuan Investasi yang Sering Menjerat Korban
Banyak sekali oknum nakal yang menggunakan modus bagi-bagi voucher belanja.
Paling sering adalah mengirimkan link phising berkedok klaim voucher ke WhatsApp atau e-mail.
Jika diklik, oknum nakal bisa mengakses HP korban.
3. Modus Bagi-bagi THR
Modus yang selanjutnya adalah bagi-bagi THR.
Ketika Ramadan, banyak sekali orang dermawan yang membagikan THR secara cuma-cuma di media sosial.
Nah, banyak oknum nakal yang menggunakan modus tersebut untuk mencuri data.
Biasanya, mereka akan membagikan link khusus yang berisi form untuk mengisi data.
Alih-alih memberikan THR, oknum nakal bakal kabur dan mengambil data pribadi Anda.
Wah, ngeri banget, kan?
Baca Juga: Simak Cara Melaporkan Penipuan Online Agar Uang Kembali Pada Kita!