GridFame.id - Renovasi rumah adalah proses perbaikan, pembaruan, atau modifikasi yang dilakukan pada rumah untuk meningkatkan nilai, kenyamanan, dan fungsionalitasnya.
Renovasi bisa meliputi berbagai pekerjaan mulai dari pembaruan interior seperti peremajaan dapur atau kamar mandi hingga pembaruan eksterior seperti penambahan ruang tamu atau perbaikan atap.
Renovasi rumah sering kali memerlukan investasi finansial yang signifikan.
Dana tersebut mungkin tidak selalu tersedia secara langsung bagi pemilik rumah, terutama jika renovasi yang diinginkan melibatkan proyek-proyek besar atau kompleks.
Untuk memenuhi kebutuhan dana renovasi, banyak pemilik rumah memilih untuk mengambil pinjaman dana.
Pinjaman ini adalah bentuk utang yang diberikan oleh bank, lembaga keuangan, atau kreditur lainnya kepada individu atau keluarga untuk tujuan spesifik renovasi rumah.
Ada beberapa jenis pinjaman yang dapat dipertimbangkan untuk tujuan renovasi rumah.
Salah satunya adalah pinjaman hipotek, di mana pemilik rumah menggunakan rumah mereka sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman.
Selain itu, ada juga pinjaman pribadi yang tidak memerlukan jaminan rumah dan pinjaman berbasis ekuitas rumah yang memanfaatkan ekuitas yang sudah ada dalam rumah.
Butuh rekomendasi untuk pinjaman dana?
Nah, dibawah ini ada beberapa rekomendasi dana untuk renovasi rumah dengan bunga rendah.
Baca Juga: 5 Cara Mengetahui Kemampuan Bayar sebelum Ajukan Pinjaman ke Bank atau Pinjol
Rekomendasi Pinjaman Dana Renovasi Rumah
1. Ajukan Kredit Tanpa Agunan atau KTA
Melansir dari WartaKotalive.com, pilihan sumber pinjaman pertama yang bisa digunakan untuk merenovasi rumah jatuh pada Kredit Tanpa Agunan atau KTA.
Sesuai namanya, program kredit ini tak mengharuskan nasabah untuk memberikan aset berharga sebagai agunan atau jaminan sehingga syarat dan proses pencairan dananya menjadi lebih cepat.
Cukup dengan menyertakan sejumlah dokumen pribadi seperti KTP, bukti penghasilan atau slip gaji, serta memiliki skor kredit BI Checking baik, Anda bisa menggunakan layanan kredit ini untuk kebutuhan apa pun, termasuk renovasi rumah.
Tenor pinjamannya pun tergolong singkat, sekitar 1 sampai 5 tahun saja.
2. Manfaatkan Kredit Multiguna
Pasalnya, bunga kredit multiguna relatif lebih terjangkau, sekitar 9 sampai 14 persen, dan pilihan tenor hingga 10 tahun.
Plafon pinjaman yang diberikan pun bisa lebih besar, walaupun tergantung dari nilai aset yang dijadikan sebagai agunan atau jaminan.
Jaminan yang diminta untuk mengajukan kredit multiguna adalah sertifikat rumah, sertifikat tanah, atau BPKB kendaraan.
3. Lakukan Take Over KPR atau Top Up Pinjaman
Jika rumah Anda saat ini masih dalam status cicilan KPR, ada beberapa opsi yang bisa dipilih saat memiliki keinginan untuk merenovasi rumah, seperti take over KPR dan top up pinjaman.
Untuk opsi yang pertama, Anda akan mengalihkan pinjaman dari perbankan yang lama ke yang baru.
Baca Juga: 5 Alasan Pengajuan Pinjaman untuk Kebutuhan Ramadhan dan Lebaran Sering Ditolak Bank
Dengan kata lain, bank baru bakal melunasi angsuran KPR di bank yang lama, kemudian Anda akan memperoleh perhitungan baru guna mengganti pembiayaan tersebut dan membayar cicilan KPR penggantinya.
Sementara untuk top up pinjaman, maksudnya adalah menambah jumlah pinjaman KPR pada bank yang kini digunakan.
4. Gunakan Program Kredit Renovasi
Kredit jenis ini memang secara khusus ditujukan untuk nasabah yang hendak merenovasi rumah sehingga memiliki beberapa keuntungan, seperti bunga relatif ringan dan tenor mencapai 30 tahun.
Walaupun begitu, metode pinjaman ini tak bisa digunakan oleh nasabah yang masih terikat cicilan KPR.
Sebab, cara kerja kredit renovasi membutuhkan jaminan berupa rumah yang direnovasi dan tak berlaku pada rumah KPR.
5. Pilih Pinjaman Online yang Praktis Diajukan
Solusi yang terakhir agar bisa mendapatkan dana untuk renovasi rumah yang praktis dan mudah dijangkau adalah mengajukan pinjaman online.
Plafon pinjaman yang diberikan pun beragam, termasuk tenor dan tingkat bunga yang dibebankan.
Akan tetapi, terdapat risiko pinjaman online ilegal yang bisa menjebak Anda dengan layanan kredit yang merugikan, seperti beban bunga terlampau tinggi atau risiko penyalahgunaan data pribadi.
Baca Juga: Susah Ajukan Pinjaman dan Kredit Apapun? Ini 8 Penyebab Debitur Diblacklist Semua Bank