GridFame.id - Deposito merupakan produk keuangan yang ditawarkan oleh bank kepada nasabahnya.
Dalam deposito, nasabah menyetor sejumlah dana ke bank untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
Dana tersebut kemudian akan "dikunci" selama periode tersebut, dan dalam pertukaran, bank akan membayar bunga kepada nasabah atas dana yang disimpan tersebut.
Suku bunga deposito umumnya lebih rendah daripada instrumen investasi lainnya.
Contohnya seperti saham atau obligasi, tetapi deposito dianggap sebagai pilihan investasi yang relatif aman karena cenderung lebih stabil dan memiliki risiko yang lebih rendah.
Sukuk, di sisi lain, adalah instrumen keuangan yang mendasarkan strukturnya pada prinsip-prinsip syariah Islam.
Sukuk sering disebut sebagai obligasi Islam karena mereka juga merupakan surat utang, tetapi memiliki struktur yang berbeda.
Sukuk mewakili kepemilikan dalam aset atau proyek tertentu, dan pendapatan yang diperoleh dari sukuk berasal dari pendapatan atau keuntungan yang dihasilkan oleh aset atau proyek tersebut.
Deposito dan sukuk adalah dua instrumen investasi yang berbeda namun bertujuan sama, yaitu memberikan pengembalian atas dana yang diinvestasikan.
Deposito cocok untuk mereka yang mencari investasi yang relatif aman dan stabil dengan likuiditas yang terbatas.
Berikut ini merupakan perbedaan antara deposito vs sukuk.
Baca Juga: Setoran Awal Mulai dari 5 Juta, Begini Syarat dan Cara Daftar Deposito BNI
Beberapa poin penting tentang deposito adalah:
1. Jangka Waktu yang Tetap: Deposito memiliki jangka waktu tertentu yang telah ditentukan pada saat pembukaan rekening.
Biasanya, jangka waktu ini berkisar dari beberapa bulan hingga beberapa tahun.
2. Bunga Tetap: Suku bunga deposito biasanya tetap selama periode jangka waktu yang telah ditetapkan.
Ini berarti nasabah akan mengetahui dengan pasti berapa banyak bunga yang akan mereka terima pada saat jatuh tempo.
3. Liquidity yang Terbatas: Salah satu kelemahan utama deposito adalah kurangnya likuiditas.
Nasabah tidak dapat menarik dana mereka sebelum jatuh tempo tanpa mengalami penalti atau kehilangan bunga yang telah dijanjikan.
Beberapa poin penting tentang sukuk adalah:
1. Struktur Berbasis Aset: Sukuk dikeluarkan dengan dasar aset, yang berarti mereka terkait dengan aset fisik seperti properti atau infrastruktur.
Pendapatan atau keuntungan dari aset tersebut menjadi dasar bagi pembayaran kepada pemegang sukuk.
2. Prinsip Syariah: Sukuk diatur oleh prinsip-prinsip syariah Islam, yang melarang riba (bunga) dan spekulasi.
Sebagai hasilnya, struktur dan pengelolaan sukuk harus mematuhi hukum syariah.
3. Risiko dan Pengembalian Variabel: Pengembalian dari sukuk dapat bervariasi tergantung pada kinerja aset yang mendasarinya.
Baca Juga: Ini Dia 5 Perbedaan Antara Deposito Berjangka vs Deposito Giro
Ini berarti bahwa sukuk mungkin memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada deposito, tetapi juga dapat membawa risiko yang lebih tinggi.
Perbandingan Antara Deposito dan Sukuk
Sekarang, mari kita bandingkan kedua instrumen investasi ini dalam beberapa aspek kunci:
- Struktur: Deposito adalah produk bank yang melibatkan penyimpanan dana dengan bank untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan bunga tetap, sementara sukuk adalah surat utang berbasis aset yang mewakili kepemilikan dalam aset atau proyek tertentu.
- Risiko dan Pengembalian: Deposito cenderung lebih aman dengan pengembalian yang lebih stabil tetapi rendah, sementara sukuk dapat menawarkan pengembalian yang lebih tinggi tetapi juga membawa risiko yang lebih besar tergantung pada kinerja aset yang mendasarinya.
- Liquidity: Deposito memiliki likuiditas yang terbatas dengan penalti untuk penarikan dana sebelum jatuh tempo, sementara likuiditas sukuk dapat bervariasi tergantung pada struktur dan kondisi pasar.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Ini Dia 5 Perbedaan Antara Deposito Berjangka vs Deposito Giro