GridFame.id - Asuransi syariah, sebuah konsep yang telah ada selama berabad-abad, menjadi semakin relevan di tengah masyarakat modern yang semakin menghargai prinsip-prinsip keuangan yang sesuai dengan ajaran agama.
Dalam asuransi syariah, prinsip-prinsip moral dan etika Islam menjadi dasar dari seluruh transaksi, menjadikannya sebagai alternatif yang menarik bagi individu yang ingin melindungi diri mereka secara finansial dengan cara yang sesuai dengan keyakinan mereka.
Salah satu konsep dasar dalam asuransi syariah adalah konsep tabarru (sumbangan).
Dalam konteks ini, peserta asuransi membayar premi sebagai sumbangan kepada pool dana bersama untuk membantu sesama peserta yang menderita kerugian.
Ini adalah wujud dari konsep saling tolong-menolong yang sangat ditekankan dalam ajaran Islam.
Selain itu, asuransi syariah juga menekankan prinsip keadilan dan transparansi.
Semua kontrak asuransi harus jelas dan adil bagi semua pihak yang terlibat.
Tidak ada unsur spekulasi atau riba dalam transaksi asuransi syariah, sehingga risiko dibagi secara adil antara peserta dan penyedia asuransi.
Asuransi syariah juga memberikan perhatian khusus pada prinsip haram (forbidden) dan halal (permissible) dalam Islam.
Oleh karena itu, produk-produk asuransi syariah tidak akan melibatkan investasi dalam industri yang dianggap haram, seperti perjudian, minuman keras, atau perbankan konvensional.
Bagaimana tips agar klaim asuransi tak ditolak?
Baca Juga: Berbeda dengan Asuransi Kesehatan, Ini Penyebab Biaya Premi Asuransi Jiwa Mahal