Find Us On Social Media :

Sering FOMO sama yang Lagi Viral? Hati-hati, Ini Tanda Konsumerisme yang Bikin Keuangan Berantakan

Ilustrasi belanja

GridFame.id - Biasanya, orang yang memiliki hobi belanja dijuluki shopaholic 

Baik itu suka belanja di pusat pertokoan ataupun belanja online.

Selain suka belanja, ada juga orang yang gemar jajan.

Segala hal tentang makanan atau minuman terbaru wajib dicoba.

Bagi orang yang hobi terhadap sesuatu, tak peduli berapapun harganya rela menggelontorkan uang untuk mewujudkannya.

Namun perlu diketahui, hal ini bisa jadi ciri jadi perilaku konsumerisme.

Konsumerisme adalah akar dari pemborosan, malas-malasan, dan hilangnya keinginan untuk menjadi individu yang lebih maju.

Menurut Baudrillard, seseorang yang menganut gaya hidup konsumerisme berfokus pada peningkatan status sosial daripada memenuhi kebutuhan hidupnya.

Adapun beberapa penyebab konsumerisme yang utama adalah tuntutan gaya hidup dalam suatu lingkungan sosial, baik dari dalam diri maupun pengaruh orang lain.

Hal ini kerap membuat orang dengan konsumerisme mengalami manajemen pengelolaan keuangan yang buruk.

Agar tak mengalaminya, kenali beberapa tanda-tanda atau ciri konsumerisme.

Baca Juga: Waspada! Ini Dia Pengeluaran Jelang Lebaran yang Wajib Disiapkan, Jangan Sampai Kebablasan!

Ciri-Ciri Konsumerisme

Dilansir dari laman resmi sahabatpegadaian.co.id, gaya hidup konsumerisme memiliki ciri-ciri khusus yang dapat dikenali dalam kegiatan sehari-hari.

Berikut adalah ciri-ciri konsumerisme yang perlu diperhatikan:

1. FOMO (Fear of Missing Out)

Perasaan ingin memiliki sesuatu karena ingin ikut-ikutan tren atau FOMO merupakan salah satu ciri dari paham konsumerisme.

Sikap FOMO ini bisa dilihat dengan kebiasaan seseorang mengikuti gaya hidup artis, influencer, dan selebgram di internet.

2. Bangga atas Kepemilikan Barang

Paham konsumerisme erat dengan rasa kebanggaan atas kepemilikan suatu barang.

Perasaan bangga ini berasal dari hal-hal sederhana, seperti memiliki smartphone yang baru beredar di pasar.

3. Ingin Menjadi Pusat Perhatian

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, fokus konsumerisme adalah status sosial, bukan pemenuhan kebutuhan.

Maka dari itu, penganut gaya hidup konsumerisme cenderung ingin menjadi pusat perhatian dengan barang-barang berharga yang dimilikinya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengontrol Keuangan Agar Pinjaman Pinjol Paylater dan Kredit Lainnya Tak Jatuh di Waktu Bersamaan?