Investasi deposito umumnya dianggap sebagai salah satu bentuk investasi yang relatif aman.
Hal ini karena menghasilkan bunga tetap dan memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan investasi lainnya seperti saham atau obligasi korporasi.
Namun, ada beberapa situasi di mana investasi deposito dapat menghasilkan kerugian atau pengembalian yang lebih rendah dari yang diharapkan:
1. Inflasi
Jika tingkat inflasi lebih tinggi dari tingkat bunga yang ditawarkan oleh deposito, nilai riil investasi Anda bisa berkurang.
Ini berarti bahwa meskipun Anda mungkin menerima bunga tetap, daya beli uang Anda bisa berkurang dari waktu ke waktu.
2. Penalti Prematur
Jika Anda perlu menarik dana dari deposito sebelum jatuh tempo, Anda mungkin dikenakan biaya penalti.
Biaya ini dapat mengurangi jumlah bunga yang Anda terima atau bahkan menyebabkan Anda kehilangan sebagian atau seluruh bunga yang telah diakumulasikan.
3. Kondisi Ekonomi yang Buruk
Kika bank atau lembaga keuangan yang menawarkan deposito mengalami kesulitan keuangan atau gagal, Anda mungkin mengalami kerugian.
Baca Juga: Wah Jangan Anggap Sepele, Ini 3 Keuntungan Punya Investasi Jangka Pendek Untuk Pemula
Meskipun deposito biasanya diasuransikan oleh lembaga penjaminan deposito hingga batas tertentu, risiko default masih mungkin terjadi.
4. Biaya dan Komisi
Beberapa bank atau lembaga keuangan mungkin mengenakan biaya administrasi atau komisi untuk membuka atau memelihara deposito.