GridFame.id - Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah jenis pinjaman yang disediakan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya kepada individu untuk membeli atau membangun rumah.
Ini adalah salah satu cara paling umum bagi individu untuk memenuhi impian memiliki rumah sendiri.
Dalam skema KPR, peminjam membayar cicilan bulanan kepada pemberi pinjaman, yang mencakup pembayaran pokok dan bunga atas pinjaman tersebut.
Salah satu keuntungan utama dari KPR adalah memungkinkan individu untuk memiliki rumah tanpa harus membayar secara tunai secara penuh pada saat pembelian.
Dengan pembayaran cicilan bulanan yang terjangkau, individu dapat memperoleh kepemilikan rumah secara bertahap sambil tetap menjaga likuiditas keuangan mereka.
KPR biasanya memiliki jangka waktu pinjaman yang panjang, sering kali antara 10 hingga 30 tahun.
Ini membantu dalam menyeimbangkan pembayaran bulanan yang lebih terjangkau bagi peminjam, meskipun pada akhirnya dapat meningkatkan total biaya bunga yang dibayarkan selama masa pinjaman.
Proses persetujuan KPR melibatkan evaluasi kredit peminjam oleh pemberi pinjaman untuk menentukan kemampuan peminjam untuk membayar kembali pinjaman.
Faktor-faktor seperti pendapatan, riwayat kredit, dan kemampuan untuk membayar uang muka dipertimbangkan dalam menentukan persetujuan KPR.
Namun, ada pandangan yang beredar di masyarakat bahwa semakin pendek tenor pinjaman, maka bunga cicilan KPR rumah akan semakin murah.
Apakah pandangan ini benar adanya? Mari kita telaah bersama.
Baca Juga: Catat Baik-Baik! Ini 5 Hal yang Harus Dipastikan Ulang sebelum Akad KPR
Menelaah Konsep Tenor dan Bunga Cicilan KPR
1. Tenor Pinjaman: Tenor merupakan waktu atau periode yang diberikan kepada peminjam untuk melunasi pinjaman.
Biasanya, tenor pinjaman KPR bisa bervariasi mulai dari 5 tahun hingga 30 tahun, tergantung pada kesepakatan antara peminjam dan pemberi pinjaman.
2. Bunga Cicilan KPR: Bunga cicilan KPR adalah biaya tambahan yang harus dibayar peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai imbalan atas pemakaian dana tersebut.
Besarnya bunga biasanya dihitung berdasarkan suku bunga efektif per tahun dan diterapkan pada saldo sisa pinjaman setiap bulannya.
Argumen yang Mendukung Pandangan Tersebut
1. Bunga Lebih Rendah: Dengan tenor pinjaman yang lebih pendek, risiko bagi pemberi pinjaman bisa lebih rendah.
Sebagai hasilnya, mereka mungkin menawarkan suku bunga yang lebih rendah kepada peminjam.
2. Total Bunga yang Dibayar Lebih Sedikit: Semakin pendek tenor pinjaman, semakin sedikit jumlah bulan yang digunakan untuk mengakumulasi bunga.
Oleh karena itu, secara teori, total jumlah bunga yang dibayarkan peminjam dapat lebih rendah.
Baca Juga: Bisa Jadi Investasi di Masa Depan? 5 Keuntungan dan Kerugian Beli Rumah KPR di Usia Muda
Argumen Melawan Pandangan Tersebut
1. Cicilan Bulanan yang Lebih Tinggi: Dengan tenor yang lebih pendek, meskipun suku bunga mungkin lebih rendah, cicilan bulanan akan lebih tinggi karena pembayaran dilakukan dalam waktu yang lebih singkat.
2. Beberapa Biaya Tambahan: Pada beberapa kasus, pemberi pinjaman bisa saja memberlakukan biaya tambahan untuk pinjaman dengan tenor yang lebih pendek.
Ini bisa berupa biaya administrasi atau biaya lainnya yang dapat menambah beban finansial peminjam.
Kesimpulan
Meskipun terdapat argumen yang mendukung pandangan bahwa semakin pendek tenor pinjaman, bunga cicilan KPR rumah akan semakin murah, namun hal ini tidak selalu berlaku secara umum.
Keputusan tentang tenor pinjaman haruslah dipertimbangkan secara menyeluruh, dengan memperhatikan situasi keuangan pribadi, kebijakan pemberi pinjaman, serta kondisi pasar finansial saat itu.
Baca Juga: Dikira Bakal Cepat Selesai, Berikut 5 Risiko KPR dengan DP Besar