Find Us On Social Media :

Bukan Tambah Kaya tapi Zonk! Ini Risiko Buruk Keseringan Ganti Gadget Keluaran Terbaru

Kerugian keseringan update gadget

GridFame.id - Ada beberapa alasan mengapa orang suka melakukan update atau mengganti gadget mereka dengan yang terbaru.

Gadget terbaru sering kali dilengkapi dengan fitur-fitur baru dan canggih yang tidak tersedia pada model sebelumnya.

Fitur-fitur ini bisa termasuk kamera yang lebih baik, prosesor yang lebih cepat, layar yang lebih besar dan lebih tajam, atau teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan atau pemindai sidik jari.

Gadget terbaru sering kali menawarkan performa yang lebih baik daripada model sebelumnya, baik dalam hal kinerja, daya tahan baterai, atau kecepatan koneksi internet.

Ini bisa meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Memiliki gadget terbaru sering kali dianggap sebagai simbol status sosial atau kekinian.

Beberapa orang merasa perlu untuk terus-menerus memperbarui gadget mereka agar tetap terlihat up-to-date di mata teman, keluarga, atau rekan kerja.

Minat pada teknologi dan gadget terbaru sering kali dipicu oleh tren di industri teknologi.

Orang-orang tertarik untuk mengikuti perkembangan terbaru dalam teknologi dan ingin memiliki akses ke perangkat terbaru yang diklaim sebagai yang terbaik di pasaran.

Kombinasi dari beberapa faktor ini dapat membuat seseorang merasa tertarik untuk melakukan update atau mengganti gadget mereka dengan yang terbaru, meskipun seringkali hal ini juga menghasilkan pengeluaran tambahan yang signifikan.

Lalu apakah update gadget bisa menjadi salah satu bentuk investasi?

Baca Juga: Hati-Hati! 4 Hal Ini Ternyata Jadi Tanda Seseorang Punya Redflag Keuangan 

Meskipun beberapa orang mungkin berpikir bahwa membeli gadget terbaru adalah bentuk investasi karena adanya kemungkinan gadget tersebut memiliki nilai di masa depan.

Namun pada umumnya, membeli gadget terbaru bukanlah bentuk investasi.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa membeli gadget terbaru tidak dianggap sebagai investasi:

1. Depresiasi Nilai

Gadget, seperti smartphone, tablet, atau laptop, cenderung kehilangan nilainya seiring waktu.

Perkembangan teknologi yang cepat berarti bahwa gadget dengan cepat menjadi usang dan digantikan oleh model yang lebih baru.

Ini berbeda dengan aset investasi seperti properti atau saham, yang bisa meningkat nilainya.

2. Penggunaan Konsumtif

Gadget biasanya dibeli untuk penggunaan pribadi atau konsumtif, seperti komunikasi, hiburan, atau pekerjaan.

Meskipun gadget dapat meningkatkan produktivitas atau kenyamanan, mereka tidak menghasilkan keuntungan finansial secara langsung, yang merupakan karakteristik dari investasi sejati.

3. Biaya Pemeliharaan dan Peningkatan

Baca Juga: Penting Biar Keuangan Lancar, Ini 8 Poin Penting Dalam Administrasi Bisnis

Gadget sering memerlukan biaya pemeliharaan, pembaruan perangkat lunak, dan aksesori tambahan.

Biaya ini dapat mengurangi nilai gadget dan meningkatkan biaya total kepemilikan.

4. Nilai Jual Kembali yang Rendah

Saat dijual kembali, gadget umumnya tidak menghasilkan harga yang sebanding dengan harga pembelian awal.

Ini karena gadget dengan cepat menjadi ketinggalan zaman, dan nilai jual kembalinya biasanya jauh lebih rendah daripada harga pembelian.

Ada beberapa pengecualian di mana gadget tertentu dapat dianggap sebagai investasi, misalnya, jika gadget itu merupakan barang kolektor atau memiliki nilai historis, tetapi ini sangat jarang terjadi.

Jika Anda ingin berinvestasi dalam teknologi, lebih baik mempertimbangkan investasi dalam saham perusahaan teknologi, dana indeks teknologi, atau reksa dana yang fokus pada industri teknologi.

Ini memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan finansial yang lebih baik daripada membeli gadget terbaru.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan

Baca Juga: OJK Sarankan Ibu-ibu Lakukan Ini Demi Hemat Uang Belanja di Tengah Tren Rupiah Melemah