GridFame.id - Kabar duka datang dari selebgram ternama, Bro Jabro atau Dhanar Jabro Febriansah.
Dhanar Jabro Febriansah meninggal dunia pada hari Senin, 29 April 2024.
Info yang beredar, penyebab meninggalnya Bro Jabro dikarenakan penyakit gerd dan paru-paru.
Namun, sebelum meninggal dunia, Bro Jabro sempat mengeluhkan soal asuransi.
Dimana ia merasa kesal, lantaran selama ini membayar premi Asuransi tetapi tak bisa klaim.
Apakah termasuk dalam modus penipuan asuransi?
Asuransi merupakan sebuah mekanisme keuangan yang bertujuan untuk melindungi individu, keluarga, atau perusahaan dari risiko finansial yang mungkin terjadi akibat kerugian atau peristiwa tak terduga lainnya.
Salah satu fungsi utama asuransi adalah memberikan perlindungan finansial terhadap kerugian yang tak terduga.
Polis asuransi memberikan jaminan bahwa jika terjadi peristiwa yang dijamin, seperti kecelakaan, sakit, atau kematian, maka pemegang polis akan menerima pembayaran klaim untuk membantu mengatasi dampak keuangan yang timbul.
Tetapi, ada baiknya memilih asuransi dengan benar atau tak sembarangan.
Pasalnya ada beberapa modus penipuan dengan asuransi, apa saja?
Melansir dari akun instagram @info_surabaya, mengatakan jika Bro Jabro sebelum meninggal dunia sempat mengeluh soal asuransi.
Dalam story yang pernah ia buat di instagram, Bro Jabro mengatakan jika sudah membayar asuransi setiap bulan.
Sayangnya, uang asuransi yang ia bayarkan tiap bulan tak masuk ke asuransinya sehingga tak bisa lakukan klaim.
Ketika dilakukan pengecekkan, agen asuransi yang bersangkutan ternyata sudah tak bekerja di asuransi tersebut.
"Sempat story soal asuransi, ditipu agen asuransi tiap bulan bayar tapi nggak masuk ke asuransinya. Agennya sudah nggak kerja lagi di asuransi," komentar salah satu netizen pada kolom komentar akun Instagram @info_surabaya.
Berikut ini beberapa modus asuransi dilansir dari allianz.co.id:
1. Menyarankan calon nasabah untuk tidak menyatakan kondisi kesehatan yang sesungguhnya ketika mengisi formulir aplikasi polis.
2. Agen asuransi menyimpan premi untuk dirinya sendiri, dan tidak meneruskannya pada perusahaan asuransi.
3. Ketika nasabah mau upgrade atau downgrade polis, agen malah menerbitkan polis yang baru.
4. Agen asuransi juga gemar menyarankan nasabahnya untuk pindah-pindah asuransi.
5. Agen tidak menjelaskan secara rinci tentang produk asuransi yang ia jual, khususnya pada asuransi investasi atau unit link.
Baca Juga: Sepele tapi Penting! Ternyata Ini Alasan Polis Asuransi Harus Dievaluasi Rutin