Find Us On Social Media :

6 Alasan Paylater Justru Bisa Bikin Buruk Kondisi Keuangan Anda

GridFame.id - Di era digital saat ini, layanan PayLater atau “Beli Sekarang Bayar Nanti” telah menjadi tren yang populer di kalangan konsumen, terutama di Indonesia.

Apalagi dikalangan anak muda, paylater dianggap jadi alternatif kartu kredit yang bisa digunakan di mana-mana.

Meskipun tampak menarik karena kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan, penggunaan PayLater, khususnya untuk kebutuhan sehari-hari, dapat membawa risiko finansial yang signifikan.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita harus berhati-hati dalam menggunakan layanan PayLater:

1. Potensi Akumulasi Utang

Layanan PayLater memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian tanpa membayar di muka, yang dapat menyebabkan pembelian impulsif dan akumulasi utang.

Tanpa anggaran dan disiplin yang tepat, penggunaan PayLater dapat menyebabkan tekanan finansial dan penumpukan utang.

2. Biaya dan Bunga yang Tinggi

Meskipun beberapa penyedia layanan PayLater mungkin menawarkan periode awal tanpa biaya atau bunga rendah, sangat penting untuk meninjau dengan cermat syarat dan ketentuan untuk menghindari biaya keterlambatan atau biaya pinjaman yang tinggi.

Bunga paylater yang diterapkan di Indonesia setidaknya mencapai 2% per transaksi dan bahkan bisa lebih.

Bisa dibandingkan dengan kartu kredit yang bunganya tidak mencapai 2% dan bahkan banyak yang menerapkan bunga 0%.

Baca Juga: Sebelum Pakai, Simak Info Bunga dan Denda Paylater Akulaku Kalau Telat Bayar

3. Risiko Kredit Macet

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan bahwa rasio kredit macet (NPL) di industri PayLater mendekati 8% atau 7,61% pada September 2022.

Ini menunjukkan bahwa banyak pengguna mengalami kesulitan dalam melunasi pembayaran mereka.

4. Target Konsumen Berpenghasilan Rendah

Layanan PayLater sering menargetkan konsumen berpenghasilan rendah yang cenderung tidak memiliki akses ke produk keuangan tradisional.

Hal ini dapat meningkatkan risiko finansial bagi kelompok yang rentan ini3.

5. Kurangnya Regulasi

Karena kebaruan layanan PayLater, undang-undang kredit konsumen yang ada tidak mencakupnya.

Kurangnya regulasi ini menempatkan pembeli pada risiko finansial yang lebih tinggi untuk mengakumulasi tingkat utang yang lebih tinggi.

6. Kesulitan Melacak Pembayaran

Pengguna PayLater sering berinteraksi dengan beberapa pemberi pinjaman melalui pengecer, yang membuatnya sulit untuk melacak semua pemberi pinjaman dan pengecer tempat mereka melakukan pembelian.

Baca Juga: Segini Bunga dan Denda BCA Paylater Kalau Sampai Telat Bayar

Meskipun PayLater dapat memberikan kemudahan dan meningkatkan daya beli, penggunaannya harus dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab.

Untuk kebutuhan sehari-hari, lebih baik mengandalkan anggaran yang telah ditetapkan dan menghindari penggunaan kredit yang tidak perlu yang dapat menyebabkan masalah finansial di masa depan.

Sebagai alternatif, pertimbangkan untuk menggunakan metode pembayaran yang lebih tradisional atau menabung terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian besar.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Begini Trik Supaya Utang Lunas Meski Sudah Galbay Pinjol dan Paylater