Find Us On Social Media :

Seorang Warganet Saldonya Ludes Hampir Rp 1 Juta Gegara Modus Penipuan Mengatasnamakan DANA, Begini Ciri-cirinya

modus penipuan DANA

GridFame.id - Modus penipuan mengatasnamakan perusahaan lain adalah salah satu bentuk kejahatan yang semakin marak di era digital ini.

Penipuan ini dilakukan dengan cara memalsukan identitas perusahaan yang sah untuk mengelabui individu atau perusahaan lain.

Tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan finansial atau informasi sensitif.

Penipuan semacam ini dapat merugikan korban secara finansial dan merusak reputasi perusahaan yang identitasnya disalahgunakan.

Penipuan mengatasnamakan perusahaan lain sering kali dimulai dengan pengiriman email palsu yang tampak seperti berasal dari perusahaan yang dikenal dan dipercaya oleh korban.

Email ini biasanya menggunakan alamat email yang sangat mirip dengan alamat resmi perusahaan, dengan perbedaan kecil yang sering kali tidak disadari oleh penerima.

Isi email biasanya berisi permintaan informasi pribadi, detail akun, atau instruksi untuk melakukan pembayaran.

Salah satu taktik yang sering digunakan dalam penipuan ini adalah phishing. 

Selain phishing, modus penipuan yang mengatasnamakan perusahaan lain juga sering dilakukan melalui panggilan telepon.

Penipu akan menelepon korban dengan menyamar sebagai perwakilan perusahaan yang sah dan meminta informasi pribadi atau keuangan.

Seperti yang dialami oleh salah seorang warganet ini menjadi korban penipuan hingga saldonya ludes Rp 700 ribuan begitu saja.

Baca Juga: Aduh! Jangan sampai Ketipu, Begini Modus Agen Kartu Kredit Abal-abal yang Bikin Rugi

Seorang warganet menjadi korban penipuan.

Dimana ia mendapatkan telepon yang mengatasnamakan DANA.

Setelah mengikuti perintahnya, mendadak saldonya sebesar Rp 700 ribuan ludes begitu saja.

Berikut ini merupakan ciri-ciri modus penipuan mengatasnamakan e-wallet atau perusahaan lain:

1. Alamat Email Palsu atau Mirip: Penipu sering menggunakan alamat email yang sangat mirip dengan alamat resmi perusahaan, dengan sedikit perubahan yang sulit dikenali.

2. Desain Situs Web atau Pesan yang Mirip: Penipu akan membuat situs web atau pesan yang tampak sangat mirip dengan yang asli, termasuk penggunaan logo, warna, dan tata letak yang sama.

3. Permintaan Informasi Pribadi atau Keuangan: Penipu sering meminta informasi pribadi atau keuangan, seperti nomor kartu kredit, detail login, atau nomor identifikasi pribadi.

Perusahaan yang sah biasanya tidak meminta informasi sensitif melalui email atau pesan teks.

4. Tawaran yang Terlalu Bagus untuk Menjadi Kenyataan: Tawaran yang sangat menggiurkan, seperti diskon besar-besaran atau hadiah gratis, sering digunakan untuk memancing korban.

Tawaran ini biasanya datang dengan syarat harus memberikan informasi pribadi atau melakukan pembayaran kecil terlebih dahulu.

5. Desakan untuk Bertindak Cepat: Penipu sering menciptakan rasa urgensi, dengan mengatakan bahwa tawaran akan segera berakhir atau ada masalah yang perlu segera diatasi.

Baca Juga: Korbannya Bisa Rugi Ratusan Juta, Simak 6 Modus Penipuan di WA yang Sering Terjadi