GridFame.id - Menabung emas telah lama dianggap sebagai salah satu bentuk investasi yang aman dan menguntungkan.
Emas memiliki nilai intrinsik yang diakui secara global dan cenderung tahan terhadap inflasi serta fluktuasi mata uang.
Salah satu alasan utama orang menabung emas adalah kemampuannya untuk melindungi nilai kekayaan dari inflasi.
Ketika inflasi terjadi, daya beli mata uang menurun, namun nilai emas cenderung meningkat. Hal ini disebabkan oleh permintaan yang stabil dan pasokan yang terbatas.
Oleh karena itu, menabung emas dianggap sebagai lindung nilai (hedge) yang efektif terhadap inflasi.
Ada beberapa cara untuk menabung emas, termasuk membeli emas fisik seperti koin atau batangan, atau melalui instrumen keuangan.
Contohnya seperti sertifikat emas, reksa dana emas, dan Exchange-Traded Funds (ETF) emas.
Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Emas fisik memberikan rasa kepemilikan langsung, sementara instrumen keuangan menawarkan kemudahan dan biaya penyimpanan yang lebih rendah.
Menabung emas memang menawarkan banyak keuntungan, terutama sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.
Namun, seperti halnya investasi lainnya, menabung emas tidak lepas dari risiko.
Artikel ini akan menguraikan berbagai risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan untuk menabung emas.
Baca Juga: Jangan Langsung Dikembalikan Kalau Sudah Tak Kuat Bayar Cicilan Motor ke Leasing, Ini Risiko Fatalnya!
1. Risiko Fluktuasi Harga
Harga emas dapat berfluktuasi secara signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.