“Menurut data pasien di RSAB Harapan Kita, faktor risiko pertama untuk penyakit kardiovaskular adalah merokok, yakni 46 persen,” ujarnya dalam acara Konferensi Pers dan Webminar 2018 yang diadakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dan Yayasan Jantung Indonesia di Jakarta, Rabu (5/6/2018).
Lebih lanjut, Ade menjelaskan jika rokok mengandung sangat banyak zat beracun.
Dalam rokok terdapat 7.000 senyawa kimia yang 699 zat beracun dan 69 merupakan zat karsinogenik (zat yang meningkatkan risiko kanker).
Baca Juga: Viral Aksi Lempar Sperma Ke Wajah, Adakah Efek Sperma Kepada Wajah Wanita?
Zat beracun itu bisa terus menumpuk di lemak dan membuat penyempitan dan kerusakan pada arteri koroner.
Tak hanya itu, karbonmonoksida yang dihasilkan oleh asap rokok juga mengurangi pasokan oksigen sehingga jantung diminta bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.
Ade menjelaskan jika zat nikotin yang ada dalam rokok bisa meningkatkan kelenjar adrenalin sehingga merangsang sistem syaraf simpatis, yang mengakibatkan tekanan darah dan denyut jantung meningkat.
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar